IKNews, ASAHAN – Asap putih mengepul dari tungku pembakaran milik Polres Asahan, Jumat siang. Namun, bukan sampah biasa yang dibakar—melainkan bukti konkret dari pertempuran panjang aparat melawan sindikat gelap peredaran narkoba di Sumatera Utara.
Dalam pemusnahan yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan ini, aparat menghancurkan 32,6 kilogram sabu dan 1.704 sachet obat keras jenis etomidate dan ketamin bermerek Supreme. Seluruh barang haram ini merupakan hasil tangkapan dari tiga kasus besar dalam kurun waktu Juli hingga Agustus 2025.
Dari operasi tersebut, polisi berhasil meringkus delapan orang tersangka, yang terdiri dari tujuh pria dan satu perempuan, yang disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan pengedar antarprovinsi.
“Jumlah ini cukup untuk membuat 40 ribu orang kecanduan, atau bahkan kehilangan nyawa,” tegas AKP Mulyoto, SH., MH, Kasat Narkoba Polres Asahan, yang memimpin pemusnahan mewakili Kapolres AKBP Revi Nurvelani.
Sabu yang diamankan tidak hanya dalam bentuk kristal siap edar, tapi juga dikemas rapi dalam bungkusan besar, diduga hendak dikirim ke wilayah pesisir dan perkotaan. Sementara obat keras yang turut dimusnahkan tergolong golongan G, yang peredarannya dilarang tanpa resep dokter, namun justru dijual bebas di pasar gelap.
Pemusnahan ini dilakukan atas perintah pengadilan sebagai bagian dari proses hukum yang sedang berjalan. Barang bukti dihancurkan menggunakan tungku incinerator hingga tak bersisa.
Polisi menduga, ketiga kasus ini saling terhubung dengan jaringan lebih besar yang masih diburu hingga ke luar daerah. Tidak tertutup kemungkinan, Polres Asahan akan melakukan penangkapan lanjutan.
“Ini bukan akhir. Kami masih memburu dalang besar di balik peredaran ini. Dan kami butuh bantuan masyarakat untuk membuka jalur informasi,” ujar AKP Mulyoto.
Pihak kepolisian juga mengingatkan agar masyarakat tidak takut melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi terkait narkoba. “Satu laporan kecil bisa menyelamatkan puluhan ribu nyawa,” pungkasnya. (Mg-02)
