Gusnar Ismail Tekankan Kemandirian Pangan Daerah untuk Perluasan Program MBG

oleh -8 Dilihat
Gambar: Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, memimpin rapat evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (6/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Gusnar menegaskan pentingnya kemandirian pangan daerah melalui penguatan pasokan lokal untuk mendukung keberlanjutan dan perluasan program MBG di Gorontalo. Foto: Adit/IKN.

IKNews, GORONTALO— Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai memperkuat kesiapan pasokan pangan lokal guna mendukung semakin meluasnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa stabilitas suplai bahan baku harus diutamakan agar peningkatan kebutuhan tidak memicu lonjakan harga pangan.

“Semua pihak perlu menyiapkan ekosistem yang solid, terutama suplai pertanian, saat program MBG terus berkembang,” ujar Gusnar seusai memimpin rapat evaluasi pelaksanaan MBG di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (6/11/2025).

Dari 41 calon Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG), baru 22 yang beroperasi. Pemerintah menargetkan 19 unit tambahan dapat berjalan sebelum tahun berakhir. Dalam proses itu, sumber bahan baku dari daerah sekitar dipastikan harus aman, stabil, dan berkesinambungan.

Gubernur menekankan bahwa pemanfaatan produksi lokal adalah kunci pengendalian inflasi—khususnya cabai—sekaligus menjaga perputaran ekonomi masyarakat. Pemprov juga mendorong kolaborasi dengan TP PKK untuk memperkuat hortikultura, serta menyiapkan dukungan anggaran yang akan digelontorkan pada 2026.

“Kita akan menyambangi semua yang bisa diajak bekerja sama. Kita dorong masyarakat bertani, lahan kecil pun bisa dimanfaatkan. Traktor tersedia banyak dan gratis untuk lahan luas. Pemerintah siapkan sampai lahan siap tanam, masyarakat tinggal menanam, sepanjang SPPG tertib,” tegas Gusnar.

Terkait kebutuhan susu dalam program gizi, Gusnar menjelaskan bahwa Gorontalo belum memiliki tradisi produksi susu sapi perah. Karena itu, pemerintah daerah akan mengkaji peluang menghadirkan sapi perah secara bertahap sebagai langkah awal membangun produksi susu lokal.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.