IKNews, Kotamobagu – Ratusan warga Perumahan Puri Citra Indah (PCI) di Motoboi Kecil meluapkan kemarahan. Mereka menuding bos PT Dwi Citra Lestari, Koh Jimmi, sebagai pengecut setelah tiga kali mangkir dari undangan pertemuan dengan warga.
Alasan sakit yang selalu dipakai sang bos dianggap hanya dalih untuk lari dari tanggung jawab. Padahal, selama 11 tahun janji penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) tak pernah direalisasikan.
“Jangan terus bersembunyi. Kalau memang punya nyali, hadapi kami. Bukan lari dengan alasan sakit. Itu pengecut namanya,” tegas Mama Eji, salah satu warga PCI, Kamis, 18 September 2025, saat berdialog dengan utusan Developer.
Ketua Forum Warga, I Nyoman Arsana, juga menuding keras: “Bos developer ini penipu. Janji PSU hanya omong kosong. Sekarang malah sembunyi. Ini bukan hanya ingkar, tapi penghinaan.”Tegasnya.
Tuntutan Warga yang Diabaikan
Enam tuntutan terus diangkat: perbaikan jalan, pos security, drainase, akses masuk, fasum-fasos dan ruang terbuka hijau.
Namun jawaban pihak developer tidak jelas. Perwakilan mereka, Steven, hanya berkata singkat: “Pikiran saya error, saya blank, no comment” Ungkapan yang justru memperburuk citra perusahaan.
Aparat Ikut Geram
Kapolsek Kotamobagu, AKP Noldy Rimporok, menyatakan warga menuntut hak yang sah. “Tuntutan warga saya rasa sah, jadi harusnya pihak Developer memberikan solusi nyata,” katanya.
Sekcam Kotamobagu Selatan, Sarif Tongkukut, menegaskan: “PSU wajib dipenuhi. Kalau tidak mampu, serahkan ke pemerintah.”Ungkapnya.
Pasi Intel Kodim 1303 Bolmong, Kapten Inf Muyassir, menambahkan sindiran: “Sebaiknya tuntutan wara dipenuhi, kamipun siap membantu tenaga,”jelasnya.
Warga Siap Tempuh Jalur Hukum
Forum warga bersepakat membawa masalah ini ke DPRD Kotamobagu. Jika tak ada penyelesaian, kasus akan digiring ke ranah hukum.
“Kami sudah muak. Kalau bos PT Dwi Citra Lestari tetap pengecut, kami lawan lewat DPRD dan pengadilan,” tegas penasihat forum, Yohanis Batara Randa. (Mg01)