Beranda Daerah Kotamobagu Pemkot Kotamobagu Terapkan Program Bahasa Daerah untuk Lestarikan Kearifan Lokal

Pemkot Kotamobagu Terapkan Program Bahasa Daerah untuk Lestarikan Kearifan Lokal

111
0
Bahasa Mongondow (Art Disdik Kotamobagu)

IKNews, Kotamobagu – Perkembangan teknologi dan transformasi komunikasi di era globalisasi saat ini diketahui memiliki dampak terhadap kearifan lokal, terutama dalam hal bahasa daerah. Untuk mengantisipasi tergerusnya bahasa daerah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu telah mengambil langkah preventif dalam perspektif pengendalian sosial, terutama terkait budaya dan tradisi Bolaang Mongondow.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemkot Kotamobagu telah meluncurkan serangkaian program yang bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah sebagai identitas pengenal yang praktis untuk diperkenalkan di dunia luar. Program-program ini mencakup gerakan berbahasa Mongondow di lingkungan pemerintahan setiap hari Jumat, gerakan berbahasa daerah setiap hari Kamis di lingkungan sekolah, serta penerapan program belajar bahasa daerah atau muatan lokal (Mulok) dalam kurikulum pelajaran.

Menurut sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu Kusnadi Pobela mengatakan, Pihaknya telah menerapkan program tersebut sejak tahun 2015 dan telah dimasukkan ke dalam program studi melalui kurikulum muatan lokal atau Mulok. “Setiap hari Kamis, semua sekolah diwajibkan menggunakan bahasa daerah Bolaang Mongondow,” ungkap Kusnadi.

Selain penerapan bahasa Mongondow di lingkungan sekolah, Kusnadi juga menjelaskan bahwa Pemkot Kotamobagu telah menerapkan penggunaan bahasa daerah di lingkungan pemerintahan. “Penggunaan bahasa daerah di lingkungan pemerintahan sudah dilakukan sejak lama, bahkan di dinas pendidikan kami selalu menggunakan bahasa daerah baik oleh pegawai maupun tamu yang datang. Kecuali bagi tamu yang tidak memahami bahasa daerah, dan di hari Jumat, semua dinas wajib menggunakan bahasa Mongondow. Begitu juga dengan tamu yang datang ke dinas pendidikan, kami menyambut mereka dengan menggunakan bahasa Mongondow,” ungkapnya.

Kusnadi juga menegaskan bahwa pihaknya tetap konsisten dan berkomitmen untuk menjaga serta melestarikan bahasa daerah. “Ini merupakan kewajiban bagi kami di dinas pendidikan untuk terus menjaga dan melestarikan bahasa Mongondow. Kami telah berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur Totabuan kita tercinta,” tambahnya.

Sebagai penutup, Kusnadi berharap agar seluruh masyarakat juga turut serta dalam melestarikan bahasa daerah dengan menjadikannya bahasa komunikasi sehari-hari. Dengan demikian, kearifan lokal dan identitas budaya Bolaang

Mongondow dapat terus dijaga dan dilestarikan di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang terus berlangsung. Pemkot Kotamobagu berharap langkah-langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya melestarikan bahasa daerah sebagai bagian penting dari warisan budaya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini