Kotamobagu – Meski banyaknya minyak kemasan pabrik yang beredar dengan harga murah, tak membuat minyak kelapa rumahan (minyak kelapa kampung) hilang pesona.
Dahri Bait, warga Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan, salah satu pengrajin minyak kelapa kampung hingga saat ini tetap banjir pesanan.
Berbekal keahliannya di bidang mesin, Dahri mengaku, membuat sendiri alat produksi minyak kelapa kampung dengan alat seadanya.
“Saya lebih bisa menghemat anggaran produksi dengan alat buatan sendiri,” ujar Dahri.
Dahri menjual minyak kampung olahannya sebesar Rp20 ribu, yang di kemas menggunakan botol air mineral berukuran sedang.
“Alhamdulillah, minyaknya langsung habis di pesan pelanggan,” ucap Dahri.
Kendala yang dialami Dahri saat ini kurangnya bahan baku kelapa. Akibatnya tidak setiap hari ia dapat membuat minyak kelapa.
“Bahan baku sudah susah di dapat. Jadi saya membuat minyak kelapa jika bahah baku sudah cukup dan bisa menutupi ongkos produksi,” ungkap Dahri.