Peringatan Hari Guru Nasional di Boltim Diwarnai Seruan Berubah dan Penghargaan untuk Para Pendidik

oleh -68 Dilihat
Gambar: Upacara peringatan Hari Guru Nasional ke-80 di halaman Kantor Bupati Boltim, Selasa, 25 November 2025, dipimpin Wakil Bupati Argo V. Sumaiku. Foto: Muklas/IKN.

IKNews, BOLTIM – Upacara peringatan Hari Guru Nasional ke-80 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Selasa (25/11/2025), berlangsung hangat meski digelar sederhana di halaman Kantor Bupati. Sejak pagi para guru dari berbagai sekolah sudah memenuhi area upacara, sebagian besar mengenakan seragam khas Hari Guru yang memberi nuansa berbeda pada suasana apel.

Wakil Bupati Boltim, Argo V. Sumaiku, tampil sebagai inspektur upacara menggantikan Bupati Oskar Manoppo. Dari pantauan di lapangan, Argo beberapa kali menekankan pesan perubahan dalam sambutannya ketika membacakan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Dunia pendidikan tidak boleh stagnan. Perubahan itu wajib,” ucapnya di hadapan ratusan peserta. Ia menyebut bahwa kolaborasi kebijakan dan program transformatif harus berjalan beriringan dengan semangat pengabdian para guru.

Dalam amanat yang dibacakannya, pemerintah juga menegaskan bahwa guru tidak dituntut bekerja lebih keras, tetapi lebih cerdas dan lebih bermakna. Argo menyatakan bahwa pemerintah berupaya menghapus hambatan-hambatan struktural yang selama ini membatasi ruang gerak pendidik.

Ia menutup sambutan dengan ajakan agar Hari Guru Nasional dijadikan waktu untuk memperbaharui komitmen mendidik dengan sepenuh hati. “Mendidik dengan hati, mengabdi tanpa henti,” begitu kutipan yang kembali ditekankan Wakil Bupati.

Setelah upacara usai, rangkaian kegiatan berlanjut dengan penyerahan berbagai penghargaan dan SK resmi. Suasana berubah lebih cair ketika para penerima penghargaan maju satu per satu.

Dua guru menerima SK pensiun, disusul dua guru lainnya yang mendapatkan SK kenaikan pangkat. Selain itu, PT PLN Persero turut memperoleh piagam penghargaan atas kontribusinya memasang meteran listrik gratis bagi warga kurang mampu.

Tak hanya guru, sejumlah siswa juga menjadi sorotan. Arung Larik Pramudya menerima penghargaan kemahiran literasi bidang puisi, sementara Dewi Athena Tri Manjadda mendapatkan apresiasi atas prestasinya dalam olimpiade sains tingkat nasional dan internasional. Pada bagian akhir, seorang siswa dari keluarga kurang mampu, Alfaiz Makasoe dari SDN 1 Motongkad, menerima bantuan sepeda listrik.

Beberapa pejabat terlihat mengikuti seluruh rangkaian hingga selesai, termasuk Sekretaris Daerah M. Iksan Pangalima, para asisten, Sekretaris TP-PKK Ny. Lucia K. Mokoginta, dan para pimpinan OPD.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.