Penataan Ruang Sulut Dipertajam, Boltim Desak Kepastian Wilayah Investasi Strategis

oleh -19 Dilihat
Gambar: Para kepala daerah se-Sulawesi Utara, termasuk Bupati Boltim Oskar Manoppo mengikuti rapat koordinasi lintas sektor untuk sinkronisasi substansi tata ruang bersama Kementerian ATR/BPN, Selasa, 16 September 2025. Foto: Humas Pemprov Sulut.

IKNews, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mulai bersuara lantang dalam forum pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulawesi Utara 2025–2044 yang digelar lintas sektor di Hotel Tribrata Jakarta, Selasa (16/9/2025). Isu utama: penegasan kawasan strategis untuk investasi dan pengembangan wilayah timur Sulut yang selama ini dinilai “terlupakan” dalam peta pembangunan provinsi.

Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menegaskan pentingnya RTRW yang tidak hanya bersifat administratif, namun benar-benar merepresentasikan potensi serta kebutuhan daerah tertinggal seperti Boltim. Dalam forum tersebut, Oskar secara terbuka menyuarakan kekhawatiran akan tumpang tindih kebijakan ruang yang kerap menjegal percepatan pembangunan infrastruktur dan industri ramah lingkungan di Boltim.

“Kami tidak ingin wilayah kami hanya dijadikan lampiran. Harus ada afirmasi khusus untuk wilayah dengan potensi besar namun aksesibilitas rendah seperti Boltim. Kami siap investasi, tapi kami butuh kepastian tata ruang,” tegas Oskar kepada wartawan.

RTRW ini menjadi penentu arah pembangunan 20 tahun ke depan. Salah satu hal yang disoroti Bupati adalah kejelasan zonasi pertambangan, pertanian, dan kawasan industri baru di wilayahnya. Ketidakpastian zonasi dinilai menghambat investor yang ingin masuk.

Rapat koordinasi ini menghadirkan Gubernur Sulut Yulius Selvanus, Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, serta para kepala daerah dari seluruh kabupaten/kota se-Sulut. Proses ini merupakan tahap final menuju persetujuan substansi dari Kementerian ATR/BPN. (Mg-01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.