IKNews, BOLTIM — Rencana pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (YTP) 868/BS di eks HGU Lonsio, Desa Motongkad Utara, menjadi sorotan karena tidak hanya menyasar penguatan pertahanan, tetapi juga dianggap sebagai solusi konkret untuk mengatasi ketimpangan pembangunan di wilayah timur Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Berbeda dengan satuan militer konvensional, YTP dirancang sebagai pasukan multifungsi yang tidak hanya mahir dalam strategi tempur, tetapi juga memiliki keahlian di bidang pertanian, kesehatan, hingga teknik sipil. Kehadiran mereka di daerah yang infrastruktur dan pelayanan publiknya masih tertinggal dinilai dapat menjadi motor percepatan pembangunan.
Pengamat pertahanan dan pembangunan daerah, Andi Yulino, menyebut bahwa model pasukan seperti YTP bisa menjadi “jembatan” antara pendekatan keamanan dan pembangunan inklusif. “Ini bukan sekadar menambah pasukan, tetapi bagaimana militer bisa menjadi agen perubahan di wilayah-wilayah terpencil,” ujarnya.
Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menegaskan bahwa Boltim sangat membutuhkan kehadiran kekuatan seperti ini. “Kami bukan hanya bicara soal pertahanan, tetapi bagaimana menjadikan masyarakat Boltim lebih mandiri dan sejahtera,” tegasnya.* (Mg-01)