IKNews, JAKARTA – Di tengah ketegangan regulasi pusat dan pelaksanaan di daerah, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menegaskan peran strategisnya dalam forum pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Utara 2025–2044 yang digelar di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Bupati Boltim, Oskar Manoppo, mengungkapkan bahwa kehadirannya bukan sekadar partisipasi simbolik, tapi sebagai bentuk pengawalan langsung agar tata ruang provinsi tidak lepas dari realitas kebutuhan kabupaten. Menurutnya, RTRW harus menjadi jembatan antara kebijakan pusat dan dinamika daerah.
“Kami hadir agar suara daerah terdengar sejak awal. Jangan sampai ketika dokumen selesai, pelaksanaannya justru membingungkan dan tidak relevan dengan situasi lapangan di Boltim,” kata Oskar usai rapat kepada sejumlah jurnalis.
Ia menekankan perlunya sinkronisasi yang menyeluruh: antara program nasional seperti pembangunan IKN dan jalan strategis nasional dengan kebutuhan lokal seperti pembukaan konektivitas wilayah pesisir, pariwisata alam, serta pelestarian lingkungan. Menurutnya, arah pembangunan tidak boleh mengorbankan karakteristik dan keseimbangan ekologis daerah.
Dalam rakor lintas sektor ini, hadir pula Gubernur Sulut Yulius Selvanus yang memaparkan revisi RTRW didasarkan pada arahan pusat dan dinamika daerah. Juga hadir Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, kepala daerah se-Sulut, serta perwakilan kementerian/lembaga strategis lainnya.* (Mg-01)