Nurhayati dan Mimpi yang Tak Mau Padam di Bilalang IV

oleh -18 Dilihat
Gambar: Petugas Dinas Sosial Bolmong meninjau kondisi rumah Nurhayati Nanasi di Desa Bilalang IV, Sabtu (6/12/2025). Foto : Pemkab Bolmong.

IKNews, BOLMONG — Sabtu, 6 Desember 2025 menjadi hari yang tak akan dilupakan Nurhayati Nanasi. Di sebuah rumah kayu bercat kusam di sudut desa itu, siswi kelas 3 SMP tersebut menyimpan mimpi yang sederhana: tetap sekolah, apa pun keadaannya.

Nurhayati adalah satu dari lima bersaudara. Hidup tanpa ayah, dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat langkahnya menuju masa depan tak pernah benar-benar ringan. Namun tekadnya untuk bertahan di bangku sekolah membuat namanya sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Kabar bahwa Nurhayati terancam putus sekolah memicu reaksi cepat dari Bupati Bolmong, Yusra Alhabsyi. Tanpa menunda, ia memerintahkan Dinas Sosial Bolmong turun langsung melakukan asesmen.

“Nurhayati wajib sekolah. Tidak boleh ada anak Bolmong berhenti belajar hanya karena kesulitan ekonomi,” tegas Bupati Yusra.

Perintah itu segera dijalankan. Kepala Dinas Sosial Bolmong, Erni Mokoginta, bersama timnya mendatangi rumah Nurhayati pada Sabtu siang. Di sana, mereka mendapati kehidupan yang serba terbatas—kondisi yang jauh dari layak bagi seorang anak yang seharusnya tenang belajar dan bermain.

Namun dalam keterbatasan itu, mereka juga melihat sesuatu yang lebih kuat dari rasa kehilangan: semangat seorang anak yang tidak ingin menyerah.

Erni memastikan bahwa Pemkab Bolmong sudah menyiapkan langkah konkret. Mulai perlengkapan sekolah, kebutuhan dasar, hingga pendampingan sosial akan diberikan kepada Nurhayati. Semua dilakukan agar ia bisa kembali fokus pada pelajaran, bukan pada beban hidup yang sebetulnya bukan tanggungannya.

“Nurhayati sudah kami siapkan untuk masuk Sekolah Rakyat (SR) Bolmong. Pendampingannya lengkap. Bupati juga sudah menegaskan bahwa ini bukan bantuan jangka pendek,” ujar Erni.

Ia menambahkan, pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan tidak ada anak yang kehilangan masa depannya hanya karena terperangkap keadaan.

“Anak-anak seperti Nurhayati harus dijaga. Masa depan mereka harus dibuka seluas-luasnya, bukan dibiarkan tertutup karena situasi hidup,” ungkapnya.

Kisah Nurhayati bukan hanya cerita tentang kemiskinan, tetapi tentang keteguhan seorang anak yang menolak menyerah. Dan dari Bilalang IV, pemerintah berharap tidak ada lagi anak di Bolmong yang harus meninggalkan mimpinya di belakang pintu rumah yang terlalu sempit untuk masa depan besar mereka.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.