
IKNews, LABUHANBATU — Tidak hanya menurunkan pasukan dan alat berat, TNI kini juga menyapa langsung warga desa dengan program-program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang digelar Kodim 0209/Labuhanbatu, deretan kegiatan sosial, edukatif, hingga pembangunan fisik dilaksanakan di wilayah-wilayah terpencil Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Kegiatan ini tak sekadar simbolik. Di balik kunjungan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Staf Teritorial Angkatan Darat (Sterad) ke Labuhanbatu, Rabu (6/8), ada cerita tentang sumur bor yang akhirnya menyemburkan air bersih di desa yang selama ini mengandalkan tadah hujan. Ada juga MCK yang dibangun di tengah keterbatasan, hingga penyuluhan narkoba yang menggugah kesadaran remaja desa untuk menjauhi bahaya zat adiktif.
Letkol Inf Yudy Ardiyan Saputro, Dansatgas TMMD ke-125, mengatakan bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga perubahan pola pikir dan edukasi masyarakat. “Kami libatkan tokoh agama, tokoh pemuda, dan masyarakat setempat agar pembangunan ini punya dampak jangka panjang. Tidak hanya selesai di TMMD, tapi terus berlanjut,” ujarnya.
Ketua Tim Wasev, Brigjen TNI Farouk Pakar, tak sekadar memantau pembangunan. Ia ingin memastikan bahwa kegiatan TMMD di lapangan memang menjawab kebutuhan masyarakat. “Kami bukan datang untuk seremonial. Kami turun langsung karena pembangunan harus dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, TMMD bukan hanya kerja bakti rutin tahunan. Ini adalah bentuk nyata keterlibatan TNI dalam pembangunan nasional, yang digerakkan dari bawah, dari desa-desa yang masih tertinggal. “TNI hadir untuk membangun, tapi juga untuk mendengar dan melihat langsung apa yang dibutuhkan rakyat,” tambahnya.
Menariknya, Pemkab Labuhanbatu juga turut memberikan dukungan. Wakil Bupati H. Jamri, yang mewakili Bupati dr. Hj. Maya Hasmita, menyebut bahwa kehadiran TMMD menjadi sinergi strategis antara kekuatan militer dan pemerintah daerah. “Kami berharap apa yang dilakukan di sini bukan berhenti saat TMMD selesai, tapi bisa jadi pemantik untuk percepatan pembangunan desa-desa lain,” ujarnya.*
Peliput: Heri