Beranda Jatim Kabupaten Blitar Blitar 701 Tahun: Menapak Sejarah, Menyongsong Masa Depan Berdaya dan Berjaya

Blitar 701 Tahun: Menapak Sejarah, Menyongsong Masa Depan Berdaya dan Berjaya

115
0
Gambar: Dengan semangat Hurub Hambangun Praja, Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, M.M mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bergotong royong, dan berkarya demi Blitar yang berdaya dan berjaya. Pendopo Ronggo Hadinegoro | Pisowanan Agung, 5 Agustus 2025. Foto : Sonny.

IKNew, BLITAR – Kabupaten Blitar genap berusia 701 tahun, sebuah tonggak sejarah panjang yang sarat makna, sekaligus menjadi momen reflektif bagi daerah yang menjadi tanah kelahiran Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Dalam semangat Hurub Hambangun Praja, yang bermakna “Bersatu Membangun Negeri,” Blitar meneguhkan tekad untuk menjadi daerah yang berdaya dan berjaya, selaras dengan visinya: Blitar Digdaya, Jaya Linuwih.

Perayaan ulang tahun ke-701 Kabupaten Blitar ini bertepatan dengan usia ke-80 Republik Indonesia, menjadikannya momentum penting untuk memperkuat kembali jati diri bangsa melalui budaya gotong royong yang telah diwariskan sejak masa lampau.

Pisowanan Agung: Simbol Kebersamaan dan Warisan Leluhur

Dalam balutan nuansa budaya Jawa yang kental, peringatan Hari Jadi Blitar ditandai dengan Pisowanan Agung yang digelar di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh lapisan pemerintahan dan tokoh masyarakat, serta dimeriahkan oleh berbagai kegiatan budaya seperti Bedol Pusaka, Malam Tirakatan, Wayang Kulit, hingga Blitar Youth Festival.

Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, M.M, dalam pidatonya menekankan pentingnya memperkuat kembali semangat gotong royong sebagai identitas bangsa, terutama masyarakat Blitar.

“Gotong royong bukan sekadar tradisi, melainkan ruh dari perjuangan leluhur kita. Blitar bisa bertahan dan berkembang selama 701 tahun karena kekuatan kolektif masyarakatnya,” ujar Bupati Rijanto.

Visi Membangun Blitar Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam sambutannya, Bupati Rijanto menegaskan bahwa pembangunan Blitar ke depan difokuskan pada empat pilar utama atau Catur Dharma Pembangunan, yaitu:

1. Penguatan SDM
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Peningkatan pelayanan publik
4. Jaminan ketentraman umum

Empat pilar tersebut dijalankan dalam kerangka sinergitas antar elemen masyarakat dan pemerintah. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur, yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2025-2029.

Program Prioritas: Dari Sekolah Lapang hingga Koperasi Merah Putih

Pemerintah Kabupaten Blitar telah menyusun dan mulai melaksanakan berbagai program prioritas sejak awal 2025. Beberapa program unggulan antara lain:

• Optimalisasi sekolah lapang dan revitalisasi lembaga pendidikan
• Akses internet gratis dan bantuan pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi
• Peningkatan layanan kesehatan
• Pelatihan wirausaha untuk perempuan, lansia, disabilitas, dan pemuda
• Pendampingan UMKM dan koperasi
• Rehabilitasi rumah tidak layak huni (400 unit target 2026)
• Pembebasan BPHTB dan retribusi PBG bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Blitar juga aktif mendukung program strategis nasional seperti ketahanan pangan dan makan bergizi gratis, sejalan dengan potensi daerah yang unggul di sektor pertanian, terutama komoditas beras dan telur.

Salah satu langkah strategis terbaru adalah dukungan penuh terhadap program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dilaunching Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025. Di Blitar sendiri, sudah terbentuk 248 Koperasi Merah Putih yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa.

“Koperasi Merah Putih harus dikelola secara profesional. Pemerintah akan terus memberikan pendampingan, karena ini bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal sekaligus menjaga ketahanan pangan,” tegas Bupati Rijanto.

Prestasi yang Membanggakan di Tengah Usia ke-701

Selain pembangunan, Blitar juga menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan. Di antaranya:

• Juara 1 Lomba Desa/Kelurahan se-Jawa Timur
• Perolehan medali di Porprov Jatim IX: 19 emas, 22 perak, dan 44 perunggu
• Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk tata kelola keuangan selama 9 tahun berturut-turut

Semua pencapaian ini menjadi simbol bahwa Blitar tidak hanya menjaga warisan sejarahnya, tetapi juga siap bertransformasi menjadi daerah unggulan yang menjawab tantangan zaman.

Menjaga Warisan, Merajut Masa Depan

Blitar bukan hanya kota sejarah, tapi juga kota masa depan. Di tengah semangat memperingati usia ke-701, masyarakat diajak kembali mengingat akar budayanya, memperkuat identitas bangsa, dan bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Melalui gotong royong, visi pembangunan berkelanjutan, dan tekad untuk berdaya dan berjaya, Blitar siap menapaki lembaran sejarah berikutnya — sebagai daerah yang tak hanya kaya akan nilai, tetapi juga kuat dalam pencapaian.*

Laporan : Sonny Irawan