IKNews, Kotamobagu – Pemerintah Kota Kotamobagu, melalui Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kotamobagu, Chelsia Paputungan, tengah berfokus dalam merumuskan langkah strategis untuk menurunkan angka stunting. Masalah stunting ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Kotamobagu.
“Dalam penanganan kasus stunting di Kota Kotamobagu, kami lebih mempertajam apa yang harus dilakukan,” ungkap Chelsia usai Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di kantor Bapelitbangda, Kamis (26/10/2023).
Chelsia juga menyampaikan bahwa selain Rakor, pihaknya akan melakukan pemantapan data kebelakang dan melibatkan pihak non-pemerintah dalam upaya penanganan stunting.
“Pemerintah kota berharap ada keterlibatan dari non-pemerintah seperti BAZNAS, perbankan, dan pihak lainnya untuk bersama-sama melaksanakan program pemerintah pusat dalam penanganan stunting ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Chelsia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kotamobagu saat ini telah mencapai aksi penurunan angka stunting yang ke-5 dari total 8 aksi yang direncanakan. Namun, untuk memperoleh data yang lebih spesifik, pemerintah berharap agar anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat dapat diintervensi.
“Setelah Rakor ini, kami berharap dapat mengetahui dengan lebih spesifik apa saja yang harus diintervensi oleh pemerintah agar angka stunting di wilayah Kota Kotamobagu dapat segera ditekan,” harapnya.
Dengan komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Kotamobagu dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan langkah-langkah strategis yang diambil dapat memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Reporter: Gie