IKNEWS, KENDARI – Para pengusaha-pengusaha muda di Bumi Anoa yang tergabung dalam HIPMI Sultra merupakan elemen penting bagi pembangunan daerah. Para usahawan muda yang tergabung dalam HIPMI Sultra adalah aset sekaligus potensi daerah.
Untuk itu, HIPMI Sultra diharapkan mampu merespon secara positif dan mengambil peran yang lebih besar terhadap setiap wacana dan kebijakan pembangunan, baik kebijakan Nasional maupun daerah, termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya yang ada di Sulawesi Tenggara.
HIPMI berdiri dengan tujuan mengembangkan para generasi muda untuk berusaha dan menjadi pengusaha. HIPMI harus melakukan gebrakan dan berbuat serta bergerak menciptakan kolaborasi yang baik. Karena itu, HIPMI harus menjadi mitra utama pemerintah dalam mengembangkan ekonomi.
Terkhusus di Bidang pembangunan daerah, infrastruktur, dan perhubungan, Pertama-tama HIPMI Sultra dalam waktu dekat akan mengadakan kolaborasi bersama Pemrov Sultra dalam mengadakan acara Webbinar Infrastruktur Outlook 2023, dengan fokus Discussions terkait Peluang, Strategi, dan tata cara kinerja untuk mengupas prediksi Sektor Infrastruktur di Tahun 2023 hingga awal tahun 2024 kedepan.
“Berdasarkan data yang kami dapatkan dari hasil Rakor terkait pembangunan infratruktur dan perkembangan ekonomi koridor timur Indonesia, di Sultra sendiri masih memiliki permasalahan infrastruktur yang dihadapi terutama dari segi fasilitas bandara (undercarried) yang saat ini terus
ditingkatkan untuk memenuhi standar kualitas sekaligus kapasitas pelayanan jasa angkutan udara dan fasilitas-fasilitas penghubung lainnya baik di darat ataupun laut.” Kata Hartanto Ketua Bidang Pembangunan Daerah, Infrastruktur dan Perhubungan HIPMI Sultra kepada media ini beberapa waktu lalu.
Untuk itu HIPMI Sultra akan sepenuhnya bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung akselerasi pembangunan di Sultra, dalam hal ini khususnya terkait infrastruktur pembangunan perluasan bandara atau juga jembatan penghubung Pulau Buton-Pulau Muna dan Pulau Muna-Pulau Sulawesi.
Untuk teman-teman ketahui jembatan Buton-Muna rencananya akan dibangun Kementerian PUPR bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara pulau Buton dan Muna serta kedepannya direncanakan menghubungkan pulau Sulawesi. Jadi ketika kita menggali peluang, strategi ini bersama Pemprov melalui webbinar ini maka kedepannya kita bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Sultra. (Ini masih gambaran kecilnya saja.)
Menurut HIPMI SULTRA, Provinsi Sultra merupakan salah satu daerah dengan potensi sumber daya alam yang cukup tinggi. Baik dari potensi kehutanan maupun pertambangan. Di sini, ada tambang nikel, emas dan aspal. Tentunya potensi Ini sangat luar biasa dan bila pembangunan infrastruktur penghubung ini segera terlaksana, dan tentunya dapat memperlancar seluruh kegiatan baik secara lokal maupun di level nasional.
“Tentu kita berharap bahwa sinergi antara HIPMI Sultra dan Pemprov Sultra akan betul-betul menjadi kesatuan dan mempercepat roda pembangunan di Sultra dan agenda yang akan kami laksanakan ini pastinya secepatnya akan kami eksekusi bersama pemerintah agar percepatan ekonomi ini bisa terjadi” Ungkapnya.
Yang kedua, lanjut Hartanto, kita akan mengadakan koordinasi dengan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional terkait Business Matching antara eksportir lokal Sultra dengan buyer-buyer di luar negeri.
Melalui kesempatan ini, HIPMI Sultra akan menjadi penghubung bagi pengusaha-pengusaha lokal dan buyer-buyer luar untuk menggunakan layanan terbaru dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bernama Inaexport. Melalui layanan ini, pembeli, eksportir dan perwakilan perdagangan dapat terhubung satu sama lain untuk bertransaksi produk ekspor andalan Sultra.
Kegiatan business matching ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kinerja perdagangan skala nasional bahkan internasional, khususnya ekspor dari Sultra ke Wilayah luar Sultra. HIPMI juga akan mendorong semua perusahaan lokal yamg dikelola anak-anak muda dan Buyer-buyer luar untuk terus membina hubungan yang baik. Melalui forum ini, perwakilan bisnis dari kedua belah pihak akan saling terhubung dan mendiskusikan potensi bisnis serta perdagangan di masa depan Apalagi di Sultra kaya akan pertambangan, hasil olahan perikanan dan lain-lain.
“Ketiga, kami Mengusung peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi menuju visi Indonesia Maju 2045, sesuai dengan Visi-Misi Pemerintah yang dimana pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah di tahun 2023 mendatang” Urainya.
Kita tahu bersama, ada dua prioritas pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur di 2023. Pertama, mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional. Kedua, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Untuk kawasan inti pusat pemerintahan, ini menjadi domain nya pemerintah yang dibangun melalui APBN. Tetapi untuk kawasan-kawasan penyangganya, itu yang ditawarkan kepada investor atau kepada pihak lain untuk ikut membangun IKN,” dan semoga pengusaha-pengusaha HIPMI bisa ikut andil dalam kontribusi membangun ekonomi nasional itu target kami.
Terlebih lagi pada 2023 Kementerian PUPR juga akan memfokuskan alokasi anggaran untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui program padat karya dengan alokasi anggaran sebesar Rp14,34 triliun untuk penyerapan tenaga kerja sebanyak 701 ribu orang, yang tersebar pada beberapa kegiatan padat karya, diantaranya di bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, infrastruktur permukiman, dan perumahan.
Langkah ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja dalam skala besar serta membantu menjaga daya beli masyarakat.
Olehnya itu HIPMI akan selalu berkoordinasi aktif kepada instansi terkait agar pengusaha-pengusaha muda juga bisa terlibat untuk pengembangan daerah tentunya.
Peliput : Kun Raita