Beranda Advetorial 15 Warga Lagili Tewas, DPRD Buteng Warning Pemda

15 Warga Lagili Tewas, DPRD Buteng Warning Pemda

1260
0
Kecelakaan laut yang merenggut 15 nyawa Warga desa Lagili dimakamkan secara bersamaan di pemakaman umum Desa Lagili. Foto IST
Kecelakaan laut yang merenggut 15 nyawa Warga desa Lagili dimakamkan secara bersamaan di pemakaman umum Desa Lagili. Foto IST

IKNEWS, BUTON TENGAH – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) me-Warning atau memberikan peringatan, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng). Warning tersebut buntut akibat tewasnya 15 Warga Lagili yang tenggelam di perairan teluk Liana Banggai usai menonton konser HUT Buteng ke 9 di Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng).

Kecelakaan laut yang merenggut 15 nyawa Warga desa Lagili, 2 orang masih dirawat intensif dan 31 selamat tersebut, terjadi saat menumpangi perahu rakitan buatan masyarakat yang mengalami over kapasitas yang terjadi pada hari Senin (24/7/2023) sekitar Pukul 01.00.

Atas tragedi tersebut, Ketua komisi I, DPRD Buteng, La Ode Alim Alam mengatakan Warning ini diberikan, agar Pemda Buteng memperhatikan setiap tranportasi laut yang digunakan oleh masyarakat dalam beraktivitas selama ini. Sehingga kenyamanan dan keselamatan penumpang (masyarakat) bisa tetap terjaga.

Seperti, perahu rakitan wajib memiliki alat penampung/Rompi penolong (Safety) dalam setiap armada. Serta menyediakan petugas-petugas yang dapat mengontrol setiap penyebrangan. Sehingga over kapasitas penumpang tidak terjadi lagi.

“Minimal ada petugas Dishub disetiap pelabuhan untuk mengontrol itu, karena terjadinya kecelakaan itu diakibatkan muatannya terlalu banyak dan tidak ada yang kontrol baik dari petugas dishub maupun dari panitia HUT Buteng ke 9,” tuturnya saat dikonfirmasi oleh media kepada sejumlah media usai menggelar rapat komisi bersama Pemda dan dinas terkait, Rabu (26/7/2023).

Legislator asal Nasdem itu juga menyayangkan atas tragedi yang menimpa 15 Warga Desa Lagili. Akibat kurang sigap atau kontrol dari pemerintah daerah, kejadian naas itu telah menghilangkan puluhan nyawa masyarakat Buteng. Untuk itu, sekali lagi Pemkab harus lebih serius menanggapi kejadian ini. Jangan sampai kejadian ini terjadi kembali.

“Untuk kita semua, baik di DPRD maupun Pemkab perlu memperhatikan kejadian ini. Kita tidak ingin ada lagi korban jiwa berikutnya. Olehnya itu perlu ada langkah-langkah yang harus kita lakukan demi memberikan kenyamanan dan keselamatan penumpang dalam hal ini masyarakat kita semu,” pintanya.

Melalui rapat komisi 1 DPRD, bersama pihak Pemkab. Lanjut alim alam menjelaskan telah bersepakat bakal meninjau langsung penyebrangan Desa Lagili – Masteng dalam waktu dekat ini.

Peninjauan ini dilakukan, untuk memastikan kekurangan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan masyarakat Lagili dalam menggunakan alat transportasi laut dalam melakukan penyebrangan.

”Tapi tidak hanya berkunjung, namun DPRD juga bakal memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam transportasi laut ini,” sambungnya.

Maka dari itu, tegas Alim Alam, tragedi ini merupakan tragedi awal dan terakhir kalinya, sehingga di setiap penyebrangan baik Lagili – Masteng maupun BauBau – Wamengkoli serta Mawasangka – Talaga Kabaena, harus memiliki alat-alat Safety (pertolongan) seperti Live Jecket, dan alat pertolongan lainnya, untuk meminimalisir korban yang terjadi seperti ini.

“Terutama muatan jangan sampai berlebihan, serta kondisi bodi kendaraan, mesin dan yang lainnya, yang mereka gunakan untuk penyebrangan, kalau sudah tidak layak dan umurnya sudah tua maka harus diberhentikan untuk beroperasi kendaraan tersebut, dan ini berlaku di semua pelabuhan penyeberangan di Buteng,” tegasnya.

Mewakili komisi 1 DPRD Buteng, dirinya bersama teman-teman anggota mengucapkan, turut berdukacita atas kejadian dan musibah yang terjadi ini, semoga amal ibadahnya almarhum dan almarhumah dapat diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberi ketabahan dan kesabaran dalam menjalani cobaan ini. (Advetorial)

Muhammad Shabuur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini