Ilustrasi anak tersedak. (Foto: narikan/Shutterstock)

IKNews, KESEHATAN – Saat usia balita, si kecil umumnya mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan suka bereksplorasi. Salah satu yang sering dilakukan adalah memasukkan benda-benda di sekitarnya ke dalam mulut. Jika tidak diawasi oleh orang tua atau pengasuh, hal ini dapat menyebabkan anak tersedak.

Ya Moms, berdasarkan terminologi di dunia kedokteran, anak dapat dikatakan tersedak bila mengulum, mengunyah, atau menelan benda yang bersifat solid atau semi solid. Sedangkan bila tersedak karena cairan, kondisi ini disebut sebagai aspirasi.

Ilustrasi Anak Tersedak. (Foto : Shutterstock)

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Ahli Emergensi dan Rawat Intensif Anak, dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, Sp.A(K), kasus tersedak cukup banyak menimbulkan masalah pada kesehatan anak, terutama pada anak usia di bawah tiga tahun. Menurutnya, salah satu pemicunya adalah karena anak masih sangat suka bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya.

“Tersedak ini cukup banyak menimbulkan masalah terutama pada anak-anak yang usianya di bawah tiga tahun oleh karena anak-anak masih sangat eksploratif,” kata dr. Taufiq dalam Live Instagram IDAI bertajuk “Tersedak dan Membiru, Apa yang Harus Dilakukan?”, beberapa waktu lalu.

dr. Taufiq menegaskan, orang tua perlu memahami gejala-gejala anak tersedak. Mulai dari mengalami sesak napas yang sifatnya mendadak, tiba-tiba batuk tidak wajar, dan beberapa bagian wajah, terutama pada mulut muncul kebiruan. Lantas, kenapa kasus ini paling sering terjadi pada anak di bawah usia tiga tahun?

Penyebab Anak di Bawah Usia 3 Tahun Sering Tersedak

  1. Anatomi sistem saluran pernapasan berbeda dengan orang dewasa

Secara anatomi, sistem saluran pernapasan anak berbeda dengan orang dewasa. dr. Taufiq menjelaskan, saluran pernapasan anak berbentuk kerucut cerobong.

“Saluran napas anak itu anatominya berbentuk kerucut cerobong, atau seperti silinder. Sehingga, (jika ada benda asing yang masuk) sistem pernapasan yang di tengah akan menghambat dan menyebabkan kesulitan bernapas secara mendadak,” jelas dr. Taufiq.

  1. Anatomi mulutnya belum terbentuk sempurna

Selain sistem pernapasan, anatomi organ mulut anak di bawah usia tiga tahun belum terbentuk sempurna. Sehingga, kemampuan mengunyah dan menelan tidak maksimal. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan makanan belum terpecah secara halus di dalam mulut.

“Anak-anak di bawah usia tiga tahun organ-organ mulutnya secara anatomi belum sempurna, gigi-giginya belum banyak tumbuh. Nah, ini berkaitan dengan situasi kemampuan mengunyah jadi tidak maksimal,” kata dr. Taufiq.

  1. Perilaku anak yang sangat aktif

Menurut dr. Taufiq, anak di bawah usia tiga tahum punya masalah harfiah, yaitu perilakunya yang sangat aktif, seperti berlari kesana kemari. Hal ini tentunya dapat menyebabkan anak seringkali mengalami situasi tersedak. Apalagi, kondisi giginya belum tumbuh sempurna, reflek mengunyah dan menelannya juga belum sempurna.

“Nah, dengan keadaan gigi-gigi belum sempurna, reflek menelan belum sempurna, kemudian reflek mengunyah belum sempurna, ditambah lagi anak sangat-sangat aktif ke sana kemari menjadi salah satu faktor risiko anak di bawah usia 3 tahun anak itu cenderung untuk mengalami tersedak,” tutup dr. Taufiq.

Sumber : kumparanMom.com

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here