Kotamobagu – Pemerintah Desa (Pemdes) Moyag mengakomodir berbagai potensi desa untuk dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satunya adalah gula merah.

“BUMDes kita terus memaksimalkan guna terus mendorong perekonomian masyarakat. Atas hasil penggalian potensi ini dengan banyaknya para pengrajin gula merah (aren), maka kami dukung unit usaha perdagangan dengan membeli hasil olahan gula merah para petani,” ujar Sekretaris Desa Moyag, Maskur Gumalangit.

Dalam pengembangan usaha gula merah ini, pihaknya terlebih dahulu membelinya dari para pengrajin seharga Rp10 ribu per buah.

“Ada sekira 15 pengrajin yang kita beli hasil olahan gula batu mereka. Tiap pengrajin bisa menghasilkan 30 sampai 40 buah dalam tiga hari pengolahan,” katanya.

Untuk pemasarannya, ia mengungkapkan BUMDes bekerja sama dengan pedagang lokal.

“Harganya kita patok 12 ribu per buah, kemudian pedagang yang kita ajak bekerja sama ini menjualnya kembali dengan harga yang mereka tentukan sendiri,” ungkapnya.

Dalam pengembangan usaha gula merah ini, pihaknya terlebih dahulu membelinya dari para pengrajin seharga Rp10 ribu per buah.

“Ada sekira 15 pengrajin yang kita beli hasil olahan gula batu mereka. Tiap pengrajin bisa menghasilkan 30 sampai 40 buah dalam tiga hari pengolahan,” tutupnya.(*)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here