Beranda Jambi Gasing Berputar di Tanah Serengkuh Dayung, Tradisi yang Tak Pernah Usang di...

Gasing Berputar di Tanah Serengkuh Dayung, Tradisi yang Tak Pernah Usang di Kuala Tungkal

113
0
Gasing tradisional kategori ORI (lama putaran) beradu putaran di Alun-alun Kota Kuala Tungkal, memikat penonton dari berbagai usia, Senin (4/8/2025). Foto : Jun

IKNews, TANJABBAR  – Di bawah langit cerah Alun-alun Kota Kuala Tungkal, sorak-sorai anak-anak dan tepuk tangan warga menggema saat gasing-gasing kayu berputar lincah di arena. Senin sore itu, permainan tradisional yang dahulu akrab di pekarangan kampung, kembali hidup dalam Final Gasing Kategori ORI (lama putaran), baik untuk anak-anak maupun dewasa.

Tradisi ini bukan sekadar permainan, melainkan warisan budaya yang masih bertahan di tengah arus modernisasi. Lomba gasing ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan “Bulan Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan”, memperingati dua momentum penting: HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., hadir langsung di tengah masyarakat. Ia menyaksikan pertandingan dengan penuh antusias, sesekali tersenyum saat gasing peserta berputar stabil lebih dari satu menit—tanda kepiawaian yang patut diacungi jempol.

“Permainan ini bukan hanya hiburan, tapi juga napas dari budaya kita sendiri. Kita ingin anak-anak mengenal dan mencintai tradisi ini,” ujar Bupati dalam wawancara singkat usai kegiatan.

Bupati juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama merayakan kemerdekaan dengan cara yang merakyat. Salah satunya dengan mengibarkan Bendera Merah Putih secara serentak, sebagai simbol kebersamaan dan cinta tanah air.

Menariknya, kompetisi ini bukan hanya soal berapa lama gasing berputar. Malam harinya akan digelar pertandingan adu pangkah—sebuah kategori yang lebih menegangkan, di mana gasing bukan hanya berputar, tetapi juga “bertarung” saling menjatuhkan.

“Siang ini saya menyaksikan yang lama putaran, insyaallah malam nanti saya akan kembali hadir untuk menyaksikan adu pangkah,” kata Bupati, menandakan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal.

Bagi para peserta, kemenangan bukan satu-satunya tujuan. Sorot mata anak-anak yang mengikuti lomba menunjukkan rasa bangga karena terlibat dalam sesuatu yang lebih besar: menjaga tradisi agar tak lekang oleh waktu.

“Selamat bagi yang juara. Untuk yang belum berhasil, jangan patah semangat. Latihan hari ini bisa jadi juara tahun depan,” pesan Bupati, menutup kehadirannya di arena.

Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran pejabat daerah, termasuk Plt. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala Dinas PMD. Namun, sorotan utama tetap tertuju pada gasing yang terus berputar—menghubungkan masa lalu, masa kini, dan harapan masa depan budaya Melayu Jambi. (Jun)