IKNews, LABUHANBATU – Ribuan warga memadati Pelabuhan Ajamu Ria di Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Minggu (2/11/2025), untuk menyaksikan Festival Lomba Dayung Sampan Tradisional. Acara yang digelar di Sungai Ajamu itu dibuka langsung oleh Bupati Labuhanbatu dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., MKM, didampingi Wakil Bupati H. Jamri, ST.
Sejak pagi, masyarakat dari berbagai desa sudah berkumpul di tepi sungai, membawa bendera kecil dan meneriakkan yel-yel dukungan bagi tim jagoannya. Suasana menjadi riuh ketika dentuman drum tanda perlombaan dimulai, menandai deretan sampan mulai melaju di aliran sungai yang berombak kecil.
Dalam sambutannya, Bupati Maya Hasmita mengapresiasi peran Karang Taruna, KORMI, serta seluruh panitia yang telah berinisiatif menghidupkan kembali tradisi dayung sampan—olahraga rakyat yang kian jarang ditemui.

“Festival ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi bukti bahwa semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya lokal masih hidup di tengah masyarakat kita,” ujar Maya di hadapan peserta dan warga.
Selain membahas kegiatan budaya, Bupati juga menyampaikan beberapa informasi pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa Pemprov Sumatera Utara akan memperbaiki jalan lintas provinsi di wilayah Labuhanbatu pada tahun 2026, serta menegaskan bahwa masyarakat kini sudah bisa mengakses layanan kesehatan cukup dengan menggunakan KTP di RSUD Rantauprapat dan seluruh puskesmas.
“Mari kita doakan agar Labuhanbatu senantiasa mendapat keberkahan dan kesejahteraan,” ucapnya disambut tepuk tangan warga.

Sebanyak 27 tim turut ambil bagian dalam perlombaan, masing-masing beranggotakan lima orang pendayung. Setelah melalui persaingan ketat, Tim Elang Laut dengan nomor 9 berhasil menyabet Juara I, disusul Tim Dusun II (Nomor 24) di posisi kedua, dan Tim Kejar Kalau Berani (Nomor 20) di peringkat ketiga.
Festival ini ditutup dengan penyerahan hadiah serta hiburan rakyat yang menambah semarak suasana di tepi Sungai Ajamu. Banyak warga berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan pemerintah daerah sebagai ajang mempererat tali persaudaraan sekaligus memperkuat identitas budaya pesisir Labuhanbatu.*(mg-02)








