Batik Tanjung Jabung Barat Tampil Memukau, Bupati Dorong Pengrajin Naik Kelas

oleh -160 Dilihat
Gambar: Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., bersama Ketua Dekranasda Hj. Fadhilah Sadat, menghadiri acara “Tanjung Jabung Barat Berbatik” di Alun-Alun Kuala Tungkal, Jumat malam (24 Oktober 2025). Kegiatan ini menjadi ajang promosi batik lokal sekaligus penguat semangat pelestarian budaya daerah. (Foto: jun/ikn)

IKNews, TANJABBAR — Alun-alun Kuala Tungkal berubah menjadi lautan warna dan motif pada Jumat malam. Ribuan warga memadati pusat kota untuk menyaksikan pergelaran “Tanjung Jabung Barat Berbatik”, sebuah ajang yang merayakan kekayaan budaya lokal sekaligus memperingati Hari Batik Nasional 2025.

Gelaran ini bukan sekadar pameran kain tradisional, tetapi juga panggung kreativitas dan ekspresi bagi para perajin batik dari berbagai penjuru Tanjab Barat. Corak dan motif khas daerah seperti “Batik Kopi Liberika” dan “Batik Nipah” menjadi daya tarik utama, menampilkan keindahan sekaligus identitas masyarakat pesisir Jambi.

Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., bersama Ketua Dekranasda Hj. Fadhilah Sadat, hadir di tengah-tengah warga, menyapa pengrajin dan penampil dengan penuh kehangatan. Dalam sambutannya, Bupati menilai kemajuan batik daerah kini semakin pesat dan menjadi salah satu potensi ekonomi kreatif yang patut dibanggakan.

“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menegaskan bahwa batik Tanjab Barat bukan hanya warisan budaya, tapi juga peluang ekonomi. Pemerintah daerah akan terus memberi ruang dan dukungan agar para pengrajin bisa berinovasi dan naik kelas,” ujar Bupati Anwar Sadat.

Kemeriahan malam itu semakin terasa dengan lomba fashion show batik, parade busana khas daerah, dan penampilan seni dari komunitas lokal. Tak hanya masyarakat umum, para pejabat daerah — mulai dari staf ahli, camat, hingga kepala OPD — ikut berpartisipasi dalam parade, menunjukkan bahwa batik bukan sekadar pakaian tradisi, tetapi simbol persatuan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Syawaludin F. Tanjung, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi para pengrajin untuk terus berinovasi di tengah persaingan industri kreatif yang semakin ketat.

“Saat ini Tanjab Barat memiliki 38 kelompok pengrajin aktif dengan lebih dari 400 motif batik. Kegiatan ini kami dedikasikan untuk menumbuhkan semangat berkarya dan meningkatkan daya saing produk lokal,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, penguatan ekosistem batik daerah akan terus dilakukan melalui pelatihan, promosi digital, dan kemitraan dengan pelaku usaha serta lembaga keuangan.

Acara yang turut dihadiri Wakil Bupati, Forkopimda, Sekda, serta pimpinan organisasi perempuan dan sektor swasta ini menjadi bukti kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga warisan budaya.

Bagi masyarakat, malam “Tanjab Barat Berbatik” bukan hanya tentang keindahan busana, tetapi juga tentang kebanggaan. Banyak pengunjung mengaku terinspirasi untuk kembali mengenakan batik dalam aktivitas sehari-hari — sebuah tanda bahwa semangat pelestarian budaya kini tumbuh dari hati warga sendiri.

“Batik bukan sekadar kain, tapi cerita tentang siapa kita,” kata salah satu pengunjung, Lestari (29), yang datang bersama keluarganya.* (mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.