IKNews, MANADO – Langkah berani patut mendapatkan apresiasi kepada seorang Perwira Polri yang masih berusia muda, yakni Octavianus Hardi Paparang.
Di mana sosok yang masih memiliki karier panjang dalam indtitusi Polri ini rela memilih mundur/pensiun dini dari Institusi yang sempat membesarkan namanya. Padahal Octa (Sapaan akrabnya) menduduki posisi jabatan yang strategis dalam institusi Polri tersebut.
Ia memilih mundur dari Polri untuk menjadi bakal calon (Bacaleg) Anggota DPRD Kota Manado Dapil Singkil Mapanget dengan mengendarai kendaraan Partai Golkar.
Ini sejumlah posisi jabatan yang perah dijabat Octa selama menjadi anggota Polri:
– Kanit Tipikor Reskrim Polres Talaud.
– Kaur Standarisasi Bid Propam Polda Sulut.
– Kaur Bungkol rangkap Kaur Pamwal Spripim Polda Sulut.
– Kasat Narkoba Polres Bitung.
– Sespri Kapolda Kalimantan Barat.
– Sespri KADIVKUM Polri.
Pangkat terakhir AKP (Ajun Komisaris Polisi)
Saat berbincang-bincang dengan wartawan Infokini.news Octa mengaku, Ia mengajukan mundur dari Polri Sejak januari 2023. “Puji Tuhan semua tanpa ada kendala sedikitpun dan saya percaya Tuhan punya rencana yang baik buat saya untuk mengabdi secara luas untuk masyarakat kecil Kota manado,” ujar Octa.
Ia juga mengaku sejak resmi pension, dirinya langsung turun menemui warga manado khususnya di wilayah Singkil Mapanget.
“Saya ingin mendengarkan secara langsung apa yang menjadi keinginan mereka yang selama ini ada sejumlah kebijakan Pemerintah yang dinilai belum berpihak kepada mereka,” jelasnya.
Dalam melakukan ‘blusukan’ tersebut, tak luput juga Octa mengujungi warga yang sedang terbaring sakit serta turut memberikan bantuan kepada warga.
“Banyak keluhan dari warga soal fasilitas penerangan lampu jalan, air bersih, anak-anak yang putus sekolah, fasilitas olahraga dan banyak lagi yang luput dari perhatian pemerintah, meskipun bantuan itu kecil tetapi bisa membuat masyarakat senang bahagia karena merasa di perhatikan,” beber Octa.
Selain itu banyak juga harapan-harapan dari para Tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda kepada pemerintah.
“Diantaranya pasar Bersehati yang masih semerawut pengelolaannya yang tidak berpihak kepada masyarakat baik para penjual (pedagang) maupun masyarakat yang memanfaatkan fasilitas pasar bersehati,” katanya.
Octa meyakini, dengan niat yang baik dan dengan pertolongan Tuhan, jika dirinya dipercayakan oleh masyarakat dapil singkil mapanget pada 2024 mendatang, Ia akan memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil yang terhambat dengan aturan dan kebijakan pemerintah yang belum berpihak kepada mereka masyarakat kecil.
“Di mana aturan2 dan atau kebijakan pemerintah itu tidak berkeadilan sosial, yang membuat orang kaya lebih kaya sedangkan orang yg miskin tambah miskin,” tutupnya.
Reporter : Fikri Manzanaris