Jalan Rusak Akibat Angkutan Sawit, Warga Betara Geram: Janji PT BBS Tak Kunjung Terpenuhi

oleh -299 Dilihat
Gambar: Jalan desa yang rusak akibat angkutan PT BBS di Dusun Tanjung Mas, Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Jumat, 7 November 2025. Foto: Jun/ikn.

IKNews, JAMBI – Warga Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, mengeluhkan kondisi jalan desa yang semakin rusak akibat kendaraan angkutan kelapa sawit PT Bumi Borneo Sentosa (PT BBS). Kerusakan ini makin parah setelah perusahaan memindahkan jalur angkutan dari wilayah Tanjung Jabung Timur ke lintasan Pemda Desa Sungai Dungun–Serdang, Kabupaten Tanjab Barat, yang melewati pemukiman warga.

Berdasarkan pantauan wartawan IKNews di lapangan, jalan yang semula bisa dilalui dua kendaraan berpapasan kini penuh lubang dan genangan air, terutama di titik-titik dekat permukiman. Aktivitas warga sehari-hari, termasuk petani dan pelajar yang melewati jalur ini, kini terganggu.

Eko Sudiono, Ketua RT 05 Dusun Tanjung Mas, Desa Teluk Kulbi, mengungkapkan rasa frustrasinya. “Betul, bang. Sudah hampir satu bulan mobil PT Borneo lewat sini, tapi belum juga menepati janji untuk menimbun batu. Jalan di daerah kami malah makin rusak parah,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Sebelumnya, PT BBS sempat menggelar pertemuan dengan kepala desa dari Kecamatan Kuala Betara dan Betara, dan berkomitmen untuk merawat jalan desa yang dilalui kendaraan perusahaan. Janji itu mencakup pengiriman lima truk material batu per bulan serta penyediaan alat berat seperti kombek dan grader untuk perbaikan. Namun, hingga hampir sebulan berlalu, janji itu belum terealisasi.

Eko menegaskan, warga hanya menuntut bukti keseriusan perusahaan. “Kalau di awal saja sudah lambat begini, bagaimana nanti jangka panjangnya? Kami cuma ingin perusahaan menunjukkan bukti keseriusan. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban karena jalan rusak,” tegasnya.

Sementara itu, tim IKNews telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan baik kepada Manajer maupun Humas PT BBS, namun hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh nomor WhatsApp resmi atau tanggapan dari pihak perusahaan terkait alasan keterlambatan realisasi bantuan material perbaikan jalan tersebut.

Warga setempat menegaskan, jika janji perbaikan terus diabaikan, mereka tidak menutup kemungkinan akan mengambil langkah tegas, termasuk menolak kendaraan angkutan PT BBS melintasi wilayah mereka.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.