
IKNews, Kuala Tungkal – Di tengah rutinitas Jumat pagi yang biasa di Mapolres Tanjung Jabung Barat, ada satu peristiwa yang mencuri perhatian—bukan karena kemegahan upacaranya, tapi karena kisah di baliknya. Kompol Acim Dartasim resmi menyandang pangkat baru sebagai Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), mulai 1 Agustus 2025. Tapi, yang menarik bukanlah deretan pangkat atau seragam rapi. Yang istimewa justru adalah perjalanan panjang di balik penghargaan ini.
Dalam dunia kepolisian yang keras dan menuntut disiplin, bertahan hingga jelang purnatugas dengan rekam jejak bersih dan integritas tinggi adalah pencapaian langka. Dan itulah yang membuat kenaikan pangkat Kompol Acim menjadi istimewa—penghargaan atas pengabdian yang nyaris tanpa cela selama puluhan tahun. Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1660/VI/KEP./2025 menjadi saksi formalnya, namun penghormatan yang sebenarnya datang dari mata rekan sejawat yang berkaca-kaca saat upacara.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, dalam amanatnya tak sekadar memberi ucapan selamat. Ia menyampaikan sesuatu yang lebih dalam: bahwa pangkat adalah simbol, tapi keteladanan adalah warisan. “Kenaikan pangkat ini bukan hanya simbol, melainkan bentuk penghormatan atas pengabdian yang tulus dan konsisten,” ujar Kapolres, yang tampak menaruh hormat penuh pada sosok Acim.
Ucapan selamat pun datang dari berbagai penjuru halaman Mapolres. Tapi yang membuat pagi itu berbeda bukanlah susunan protokol atau barisan penghormatan—melainkan suasana yang tak bisa dibeli: rasa hormat yang tumbuh karena integritas, bukan karena jabatan.
Acim sendiri selama ini dikenal sebagai polisi yang tak banyak bicara tapi tegas dalam tindakan. Disiplin, bersahaja, dan menjadi rujukan banyak junior yang tengah belajar meniti karier di institusi yang sama. Kenaikan pangkat ini menjadi semacam penutup yang manis—bukan karena ia mengejarnya, tapi karena ia layak mendapatkannya. (Jun)