IKnews, ASAHAN – APK Kebun Ambalutu PTPN IV Regional I Bantah Bahwa Papam Dan Security Lakukan Penganiayaan Terhadap ABG.
Asisten Personalia Kebun (APK) Ambalutu PTPN IV Regional I membantah bahwa papam dan security melakukan penganiayaan terhadap terduga SI yang merupakan Anak Baru Gede (ABG).
Terkait pemberitaan diduga ABG menjadi korban penganiayaan oleh oknum papam dan security kebun PTPN IV Regional Meneger serta APK angkat bicara.
Maneger kebun Ambalutu PTPN IV Regional I, Luli Achmad Gozali dan APK, Achmadsyah mengklarifikasi bahwa kawan – kawan kita yang bertugas dilapangan tidak melakukan pemukulan terhadap SI yang katanya masih dibawah umur.
Pada saat patroli, salah satu security memanggil rekan – rekan lainnya. Dengan menggunakan senter mereka “memang” melihat aktivitas bahwa ada orang yang ingin mencuri buah kelapa sawit kebun Ambalutu PTPN IV Regional I.
“Kemudian security melakukan penangkapan terhadap salah satu terduga. Diketahui terduga SI membawa golok/parang dan yang satu lagi melarikan diri,” jelas Achmadsyah, Senin (15/1/2024) siang.
Lebih lanjut, ketika terduga SI ingin diborgol, ia melarikan diri dan coba melakukan perlawanan. Menurut informasi dari security bahwa terduga SI menabrak pohon sawit, lalu digelandang ke pos.
“Kita mengetahui SI masih dibawah umur, ketika diinterogasi di pos security. Selain itu, karena terlihat memar diwajah kami sempat mengobati terduga SI,” ungkapnya.
Jadi saya selaku Asisten Personalia Kebun (APK) PTPN IV Regional I, Achmadsyah membantah bahwa papam dan security melakukan penganiayaan terhadap SI.
Sementara itu, Maneger kebun PTPN IV Regional I, Luli Achamd Gozali mengatakan sebelumnya kawan – kawan pengamanan tidak mengetahui bahwa terduga masih dibawah umur.
Siapa yang tau, jika itu anak – anak, pada saat penangkapan kan gelap hari. Jika usia 16 tahun, saya pikir fisiknya besar kecil tidak jadi pedoman.
Ketika sampai pos terduga SI masih bertato. Waktu pagi hari, saat ditanya, baru tau bahwa terduga SI dibawah umur. “Cuman” abangnya terduga SI sempat kesini, dan mengambil foto.
“Dan foto – foto itulah yang sempat beredar. Terduga SI juga tidak informatif ketika diintrogasi oleh rekan – rekan papam dan security,” pungkas Maneger. [Don]