KNews, BOLMONG — Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ir Limi Mokodompit MM, mengklaim jika angka Stunting atau kekerdilan hingga kini terus mengalami penurunan.
Hal ini dikatakan Bupati pada kegiatan sosialisasi penurunan angka stunting yang digelar di pelataran kantor Bupati Bolmong, Selasa (11/04/2023)
Ia pun mengungkapkan, bahwa awalnya kasus Stunting berada di angka 117 dengan anak-anak yang mengalami kurag gizi.
Namun, stelah adanya interfensi dari berbagai pihak dengan cara keroyokan, mulai dari program TP-PKK, Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga lainnya, sehingga angka Stunting di Kabupaten Bolmong mengalami penurunan.
“Kemarin kita evaluasi dengan pemerintah provinsi dan kita berada diangka sekitar 60. Saya pun optimis dengan target penurunan diangka 0 (Nol), agar Bolmong terbebas dari Stunting,” aku Limi Mokodompit.
Limi pun tak menapik, faktor penurunan kasus Stunting juga tergantung dari seorang Ibu dalam menjaga dan merawat Bayinya.
“Bayi kita harus dijaga, Ibu hamil kalau tidak di jaga gizi bayi yang dikandungnya, maka kita akan melahirkan anak-anak kesehatannya mengalami gangguan. Sehingga ini sangat memperhatinkan generasi kita kedepannya,” tuturnya.
Olehnya Limi mengajak kepada seluruh warga Bolmong terutama kalangan ibu rumah tangga, untuk menjaga gizi anak-anak sebagai generasi kita agar tumbuh sehat dan bisa tumbuh cerdas, sehingga dapat mampu bersaing dengan daerah lain.
Kendati demikian yang terpenting, kata Limi adalah sinergi lintas sector, mulai dari RT, Lurah atau Sangadi, Camat, harus bisa berkoordinasi dan bekolaborasi bersama serta saling bersinergi, mengingat penurunan angka Stunting menjadi fokus pemerintah di 2023 ini.
“Karena SDM (Sumber Daya Manusia) yang cerdas adalah masa depan kita. Nah, untuk menyiapkan SDM yang cerdas tersebut sangatlah dipengaruhi oleh kesehatan,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder dan komponen masyarakat, dapat turut memberikan dukungan melalui aksi percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Kabupaten Bolmong.
“Program ini bukan hanya menjadi tugas instansi terkait, namun ini menjadi tugas kita bersama dalam rangka pengentasan Stunting. Maka dibutuhkan komitmen semua stakeholder maupun semua komponen masyarakat,” harap Limi Mokodompit.
Usai menyampaikan sambutan, dilanjutkan dengan penyampaian dari CEO PT Nucleus Farma, Kepala Dinas Kesehatan Julin Papuling, Kepala Dinas Kependudukan dan KB, I Ketut Kolak, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Abdu Salam Bonde.
Diketahui, turut hadir kegiatan sosialisasi ini, diantaranya Sekda Bolmong Tahlis Gallang SIP MM, Asisten 1 Decker Rompas, Asisten III Ashari Sugeha, pimpinan OPD, Camat serta Sangadi se Bolmong.
Reporter: Matt Nasaru/ Advetorial