Petani Muda dan Imigrasi: Kolaborasi Tak Biasa Dorong Ekonomi Berbasis Kelapa di Tanjungbalai

oleh -51 Dilihat
Gambar: Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim (tengah), didampingi Kepala Kanwil Imigrasi Sumut Teodorus Simarmata (kiri) dan Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina (kanan), melakukan penanaman perdana bibit kelapa dalam program ketahanan pangan berbasis komunitas di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai, Selasa, 9 September 2025. Foto: rio.

IKNews, TANJUNGBALAI — Siapa sangka, Direktorat Jenderal Imigrasi yang selama ini identik dengan paspor dan keimigrasian, kini turut ambil bagian dalam penguatan ekonomi lokal berbasis pertanian? Hal inilah yang terlihat di Kelurahan Sei Raja, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Selasa (9/9), saat ratusan bibit kelapa dan jagung ditanam perdana dalam program kolaboratif lintas sektor.

Program ini bukan sekadar seremoni tanam pohon. Bersama Pemerintah Kota Tanjungbalai dan para stakeholder pertanian, Kanwil Ditjen Imigrasi Sumut menyasar sasaran jangka panjang: membangun ekosistem ekonomi produktif yang melibatkan petani muda, pelaku UMKM, dan sektor informal lainnya.

“Kalau kita bicara kelapa, ini bukan hanya pohon, tapi bahan baku minyak, sabun, hingga produk makanan. Kami ingin kelapa jadi penggerak ekonomi lokal,” ungkap Kepala Kanwil Ditjenim Sumut, Teodorus Simarmata.

Kegiatan ini sekaligus menjawab tantangan Presiden Prabowo dalam Asta Cita: menciptakan ketahanan pangan sekaligus memperluas peluang ekonomi baru. Imigrasi, dalam konteks ini, tak hanya berfungsi administratif tetapi juga jadi penggerak transformasi sosial dan ekonomi.

Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim, melihat potensi besar dari program ini. Menurutnya, lahan tidur bisa disulap menjadi sumber kehidupan baru. “Ini bisa jadi model untuk daerah lain, bukan hanya soal tanam-menanam, tapi bagaimana mengintegrasikan hasil panen ke dalam rantai ekonomi lokal.”

Program ini juga menjajaki sertifikasi halal produk turunan kelapa, pendaftaran hak paten, hingga membuka akses pasar ekspor. Dalam jangka panjang, pemerintah setempat berharap ekosistem kelapa dan jagung ini bisa menyerap tenaga kerja dan menciptakan wirausaha baru.

“Kami ingin petani muda di Tanjungbalai melihat masa depan dari sebatang pohon kelapa,” pungkas Teodorus.*

Laporan : Rio

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.