IKNews, ASAHAN – Pelanggan berinisial R (17) warga Kota Kisaran, kecewa lantaran disuguhkan hidangan “Mie Ayam” yang ada hewan berjenis ulat.
Hal tersebut bermula, R bersama Ibu dan Omnya sedang menikmati makan santap mie ayam di warung Baso Solo tepatnya Jalan Madong Lubis, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Jumat (12/4/2024) malam.
R yang sedang menikmati mie ayam tersebut terkejut, ketika sempat memakan separuh hidangan. Tinggal sedikit, pas dibalik mie ayam tersebut muncul ulat berwarna hijau dari bawah mie yang sedang saya makan.
“Spontan perut saya mual – mual dan nyaris muntah, karena jijik dengan hidangan mie ayam ini,” tutur R ke wartawan.
Saya berharap warung baso solo ini dapat penindakan tegas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terkait makanan layak jual.
“Pasalnya, ini sangat mengecewakan pelanggan, ketika dikonfirmasi pelayan dan pemilik dengan mudah menjawab, bawha ulat itu berasal dari daun sawi,” ungkap R.
Bukan minta maaf, malahan dengan gaya angkuhnya, pemilik tidak perduli terhadap keluhan saya.
“Selain itu, saya juga berharap pihak penegak hukum dari Polres Asahan dapat menindak dan melakukan pemeriksaan terhadap warung baso solo ini,” pintanya.
Terpisah, Dodi (36) yang merupakan saksi ditempat mengatakan sungguh sangat kecewa dengan tanggapan pelayan dan pemilik usaha yang sudah ditegur, namun tidak bertanggungjawab.
“Seharusnya mereka meminta maaf kepada kami sebagai pelanggan. Bukan menunjukan rasa bersalah, ini para pelayanan dengan cuek langsung pergi,” ucap Dodi.
Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Asahan agar waspada, jika makan mie ayam di warung baso solo ini.
Perlu kita ketahui, bahwa cara penyajian mie ayam diragukan kebersihan dan kualitasnya.
“Bagaimana bisa sayur sawi yang sudah direbus lama dalam tong, mereka tidak mengetahuinya. Berarti ratusan orang sudah memakan mie ayam tersebut,” sebut Dodi.
Untuk itu, dalam waktu dekat, saya akan melaporkan peristiwa ini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dan pihak Kepolisian Polres Asahan,” pungkasnya.
Editor : Doni Damara
