Layanan Gizi Gratis Diluncurkan di Asahan

oleh -114 Dilihat
Gambar: Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto bersama Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar saat meninjau langsung dapur layanan gizi SPPG Polres Asahan, Senin, 25 Agustus 2025. | Foto: Doni/TN.

IKNews, ASAHAN – Di tengah meningkatnya perhatian nasional terhadap krisis gizi anak dan ibu hamil, satu langkah konkrit datang dari Polres Asahan yang meluncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, yang menarik bukan hanya peluncurannya, melainkan siapa yang berdiri di belakang program ini — Kepolisian Republik Indonesia.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam layanan gizi masyarakat adalah bentuk komitmen mendalam terhadap masalah sosial yang selama ini dianggap jauh dari ranah kepolisian.

“Semua ini kami lakukan untuk masyarakat. Kami tidak hanya bicara keamanan, tapi juga tentang kelangsungan hidup anak-anak bangsa,” ujar Whisnu di Mapolres Asahan, Senin (25/8).

Kehadiran Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, beserta jajaran Forkopimda seperti Dandim, Kajari, dan Ketua DPRD, menandakan bahwa program ini tidak bisa dianggap enteng. Ini bukan sekadar dapur umum. Ini adalah langkah strategis yang bisa jadi akan merevolusi peran institusi Polri di tengah masyarakat.

Program yang dinamakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) itu menyasar kelompok paling rentan: anak sekolah, balita, dan ibu hamil. Dengan menggandeng Yayasan Bhayangkari, dapur SPPG akan menjalankan prinsip uji makanan yang ketat sebelum distribusi — mulai dari uji rasa hingga kebersihan. Standar ini disebut telah sesuai dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Sebelum makanan diberikan, harus ada test food. Tidak boleh asal bagi,” tegas Kapolda.

Bupati Asahan dalam pernyataannya menyebut program ini sebagai bukti sinergi antara pemda dan institusi kepolisian dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama visi memberikan makanan bergizi gratis secara nasional.

Namun di balik semua sambutan, ada pesan yang lebih besar: pergeseran peran aparat keamanan ke arah pelayanan sosial. Apakah ini bentuk rebranding institusi? Atau memang kebutuhan zaman yang menuntut aparat hadir lebih dekat dengan kebutuhan dasar masyarakat?

Di akhir acara, bantuan simbolis diserahkan kepada para relawan SPPG. Tapi mungkin, bantuan terbesar yang sebenarnya mereka bawa adalah harapan — bahwa satu piring makanan sehat bisa menjadi awal dari kehidupan yang lebih baik. (Mg-02)

 

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.