Forkopimda Lintas Daerah Turun Gunung: Olahraga, Menembak, dan Komunikasi Tanpa Panggung

oleh -105 Dilihat
Gambar: Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar bersama Forkopimda dari berbagai daerah di wilayah Korem 022/PT mengikuti jalan santai dan lomba menembak di Makorem 022/PT, Jumat, 22 Agustus 2025. (Foto : Humas Pemkab Asahan).

IKNews, ASAHAN – Tidak ada podium tinggi, tidak ada protokoler panjang. Yang ada hanya lintasan jalan santai, lapangan tembak, dan gelak tawa yang terdengar lepas dari para pejabat lintas daerah. Itulah suasana yang tampak di Makorem 022/Pantai Timur, Jumat pagi.

Para kepala daerah, unsur Forkopimda, dan jajaran TNI-Polri dari berbagai wilayah — mulai dari Asahan, Batubara, Simalungun, hingga Pematang Siantar — berbaur tanpa sekat jabatan dalam satu kegiatan sederhana tapi bermakna: olahraga bersama dan lomba menembak.

“Kalau kita kompak, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan,” tegas Danrem 022/PT Kolonel Inf Agus Supriyono saat membuka kegiatan.

Kegiatan ini bukan sekadar untuk kebugaran. Di balik gerakan senam dan jalur santai, tersembunyi upaya serius membangun komunikasi yang cair dan setara antar wilayah, sesuatu yang jarang terlihat dalam rapat-rapat resmi.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, bersama Ketua DPRD Asahan, Dandim 0208/Asahan, dan Sekda Asahan tampak santai berbincang dengan rekan-rekan kepala daerah lain dari wilayah Korem 022/PT. Mereka tak canggung bersenda gurau, berbaur dalam lomba menembak, hingga menyambut hiburan dan doorprize yang dibagikan usai kegiatan.

“Kegiatan seperti ini penting untuk menjaga chemistry Forkopimda lintas daerah. Komunikasi yang kuat akan memperkuat stabilitas daerah,” ujar Bupati Taufik.

Rangkaian dimulai sejak pagi dengan registrasi, pemeriksaan kesehatan, senam aerobik, jalan santai, dan senam pelemasan. Kemudian dilanjutkan lomba menembak antar Forkopimda, bukan untuk adu gengsi, melainkan sebagai simbol kekompakan lintas sektor.

Tidak ada yang terlihat canggung, bahkan suasana cenderung penuh keakraban. Banyak peserta yang tertawa saat gagal menembak tepat sasaran, dan lebih banyak lagi yang berbagi cerita sambil menikmati kudapan ringan di sela ramah tamah.

Di akhir kegiatan, hadiah sederhana bagi para pemenang lomba menembak diserahkan secara langsung, menandai penutupan acara yang ternyata lebih dari sekadar “olahraga pagi”. Ia menjadi oase komunikasi lintas kepentingan, di tengah padatnya agenda dan kompleksitas persoalan pembangunan daerah.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.