
IKNews, SULUT – Dalam suasana penuh khidmat dan harapan besar, Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus secara resmi melantik dua pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Bertempat di Wisma Negara Bumi Beringin, pelantikan ini menjadi momentum penting dalam perjalanan birokrasi Sulut yang terus bergerak menuju tata kelola pemerintahan yang unggul dan berintegritas.
Dua figur yang dilantik, yakni Tahlis Gallang, S.I.P., M.M. sebagai Penjabat Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, serta Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si. sebagai Inspektur Daerah Provinsi Sulawesi Utara, bukanlah nama baru dalam jagat birokrasi. Keduanya dikenal memiliki rekam jejak panjang, komitmen tinggi, serta integritas dalam melayani masyarakat dan negara.
Namun pelantikan ini tidak hanya menjadi seremoni seremonial. Dalam pidato pelantikannya yang penuh semangat, Gubernur memberikan pesan tegas, mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan agar tidak terlena dalam jabatan, melainkan bekerja dengan kesungguhan hati dan visi yang sama.
“Kepemimpinan itu proses, bukan ajang aji mumpung. Saya tidak butuh pejabat yang hanya ingin menjabat, saya butuh mereka yang siap bekerja,” tegas Gubernur, dengan nada tegas namun membangun.
Ia juga menyoroti pentingnya kekompakan lintas sektor, dari OPD hingga kepala daerah di kabupaten/kota. Ia mengapresiasi sinergi Forkopimda, namun mengingatkan bahwa sinergi tersebut harus merata di seluruh lini pemerintahan.
“Jangan biarkan saya berjalan sendiri. Seluruh elemen pemerintahan harus satu suara. Jangan sibuk saling serang. Mari kita fokus pada kerja nyata,” lanjutnya, memberi tekanan pada semangat kolaborasi.
Gubernur juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah masih berada dalam masa transisi dari program-program warisan tahun 2024. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak terburu-buru dalam menilai, melainkan menunggu hingga visi-misi baru benar-benar diimplementasikan melalui perubahan anggaran yang sedang disiapkan.
“Jangan salah paham. Jangan menyerang sebelum kami benar-benar mulai. Kita semua akan bergerak bersama setelah transisi ini,” ucap Gubernur dalam nada reflektif.
Pelantikan ini ditutup dengan seruan emosional yang menggugah semangat seluruh pejabat yang hadir. Gubernur mengajak semua pihak untuk kembali pada ruh otonomi daerah, menjadikan Sulawesi Utara sebagai pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penonton dari potensi besar yang selama ini dimiliki daerah.
“Rakyat menanti bukti, bukan janji. Mari kita bergandengan tangan, jangan baku dendam. Fokus bekerja!” pungkasnya, disambut tepuk tangan penuh haru dari seluruh undangan.*
Laporan: Syilvia Lapusu