IKNews, JAKARTA — Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), melakukan langkah taktis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Bumi Nyiur Melambai. Dalam audiensi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kantor Kementerian PUPR, Gubernur YSK menyodorkan serangkaian usulan proyek prioritas yang dinilai krusial bagi konektivitas, mitigasi bencana, serta pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Didampingi jajaran pimpinan daerah seperti Sekretaris Daerah, Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulut, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), YSK memaparkan lima agenda utama yang disebutnya sebagai “tulang punggung percepatan pembangunan Sulawesi Utara”.
“Sulut bukan hanya gerbang utara Indonesia, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur. Untuk itu, dukungan infrastruktur dari pusat adalah kunci,” ujar YSK usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut.
Salah satu poin penting yang dibawa Gubernur adalah permohonan alih status sejumlah ruas jalan provinsi menjadi jalan nasional. Langkah ini diambil agar jalur-jalur vital yang menopang arus logistik dan wisata mendapatkan alokasi anggaran langsung dari pemerintah pusat. Tak hanya itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya membangun jembatan penghubung antarpulau guna memperlancar distribusi logistik dan pelayanan publik di wilayah kepulauan.
Selain konektivitas, YSK menaruh perhatian besar pada persoalan banjir dan sanitasi. Ia mengajukan permohonan penataan drainase di kota-kota yang rawan genangan serta peningkatan sistem sanitasi yang terintegrasi.
Dalam sektor pariwisata, Gubernur mengusulkan pelebaran akses jalan menuju sejumlah destinasi unggulan seperti Likupang, Danau Tondano, dan wilayah pesisir lainnya. Ia menyebut infrastruktur adalah fondasi utama agar pariwisata tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga berkelanjutan.
Tak ketinggalan, pemeliharaan dan perawatan infrastruktur yang sudah ada juga masuk dalam agenda. “Jalan dan jembatan bukan hanya dibangun, tapi juga harus dijaga kualitasnya agar tak cepat rusak,” tegas YSK.
Menteri PUPR menyambut hangat paparan tersebut dan menyatakan kesiapan kementeriannya untuk menindaklanjuti melalui kajian teknis bersama pemerintah provinsi. Ia menggarisbawahi pentingnya penyusunan spesifikasi teknis, efisiensi anggaran, dan skema pelaksanaan yang terukur.
“Potensi Sulut di sektor pariwisata dan perdagangan sangat besar. Infrastruktur menjadi pengungkit utama. Kami siap mendukung usulan yang feasible dan memiliki dampak luas bagi masyarakat,” tegas Menteri PUPR.
Turut hadir dalam audiensi tersebut sejumlah pejabat teknis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Wilayah Sungai (BWS), serta perwakilan UPT teknis di wilayah Sulut.
Gubernur YSK mengaku optimistis bahwa sejumlah usulan, terutama pembangunan jalan nasional dan jembatan kecil di wilayah kepulauan, akan segera masuk dalam tahap pelaksanaan mulai tahun depan.*