IKNews, MANADO – Akses pelaku usaha kecil di Sulawesi Utara terhadap pembiayaan lembaga keuangan resmi terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut-Gorontalo hingga Juni 2025, pertumbuhan kredit meningkat di hampir semua sektor ekonomi, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tetap aman di bawah 5 persen.
Sektor rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan kredit dengan total pinjaman Rp1,53 triliun, atau 38,26 persen dari total kredit. Pertumbuhan kredit rumah tangga tercatat naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari 4,15 persen menjadi 8,24 persen, dengan NPL hanya 2,1 persen.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang selama ini menjadi fokus perhatian Gubernur Sulut Yulius Selvanus, mencatat lonjakan pertumbuhan tertinggi, dari 7,98 persen (2024) menjadi 12,20 persen (2025), dengan nilai kredit Rp226,37 miliar. Menurut OJK, kenaikan ini menunjukkan pembiayaan di wilayah perdesaan dan pesisir semakin meluas.
Sektor perdagangan dan industri jasa, didominasi UMKM, tumbuh 5,45 persen, sedikit melambat dibanding tahun lalu, tetapi kualitas kredit membaik dengan NPL turun dari 1,49 persen menjadi 1,14 persen. Akademisi Universitas Negeri Manado (Unima) Robert Winerungan menilai pertumbuhan kredit semester I 2025 sudah cukup inklusif, terutama bagi pelaku usaha perdesaan yang sebagian besar bergerak di sektor pertanian.
Gubernur Yulius, yang menghadiri Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Jakarta, 10 Oktober 2025, menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaku usaha kecil tidak tertinggal. “Pemerataan akses keuangan bukan hanya soal ekonomi, tetapi soal keadilan dan kesempatan. Ketika pelaku usaha kecil bisa berkembang, ekonomi daerah dan nasional akan tumbuh lebih tangguh,” ujarnya.* (Mg-01)


													



