Mahasiswa Unima Turun ke Jalan Galang Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

oleh -34 Dilihat
Gambar: Mahasiswa Universitas Negeri Manado menggelar aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk korban banjir dan longsor di depan Kantor DPRD Minahasa, Tondano, Senin, 1 Desember 2025. (Foto: Denny/ikn).

IKNews, TONDANO — Lalu lintas di depan kantor DPRD Minahasa, Senin (1/12/2025), tampak sedikit melambat. Bukan karena kemacetan, tetapi karena puluhan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) berdiri berjajar sambil mengangkat kardus donasi dan poster bertuliskan seruan solidaritas untuk korban banjir dan longsor di Sumatra.

Dari pantauan di lokasi, para mahasiswa mengenakan pita hitam di lengan sebagai simbol duka. Mereka menyampaikan orasi bergantian, menggambarkan situasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang beberapa hari terakhir dilanda bencana besar. Suara mereka bercampur dengan deru kendaraan, namun cukup menarik perhatian pengendara yang melintas.

Kharisma, salah satu koordinator aksi, menjelaskan bahwa kegiatan ini muncul dari keresahan melihat banyaknya warga di Sumatra yang kehilangan rumah, anggota keluarga, hingga akses kebutuhan dasar. Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar penggalangan dana, tetapi juga upaya mendorong empati masyarakat.

“Bencana yang terjadi bukan hanya angka di berita. Ada keluarga yang kehilangan segalanya. Apa pun yang kami kumpulkan hari ini—seribu, dua ribu, atau lebih—akan sangat berarti,” ujar Kharisma saat ditemui di sela aksi.

Mahasiswa tidak hanya mengumpulkan sumbangan uang tunai, tetapi juga membagikan selebaran berisi data terbaru mengenai jumlah korban, kerusakan infrastruktur, serta kebutuhan mendesak di lokasi bencana. Informasi itu mereka bagikan kepada warga untuk memperlihatkan betapa seriusnya situasi di lapangan.

Respon masyarakat pun cukup antusias. Beberapa pengendara motor berhenti sejenak untuk memasukkan uang ke kotak donasi, sementara sopir angkot menurunkan kaca jendela dan menyumbang dengan senyum singkat. Ada pula warga yang hanya melambai memberi dukungan.

Aksi berlangsung damai dan tertib selama hampir dua jam. Menurut panitia, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Mereka berencana membuka posko donasi lanjutan di kampus Unima dan mengoordinasikan bantuan melalui lembaga kemanusiaan yang telah memiliki jaringan di daerah terdampak.

“Kami berharap semakin banyak pihak ikut bergerak. Saudara-saudara kita di Sumatra butuh uluran tangan kita,” tambah Kharisma.* ()

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.