IKNews, MINUT-Bendungan Kuwil Kawangkoan, Minahasa Utara Resmi Beroperasi, Hal tersebut ditandai dengan pengisian air atau tahap “Impounding” yang merupakan tahap penyelesaian bendungan dan menandai mulai beroperasinya bendungan tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Olly Dondokambey memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan Balai Sungai atas selesainya bendungan ini.
“Terima kasih kepada pak Presiden Joko Widodo yang begitu perhatian sehingga proses pembangunan lebih cepat dalam kurun waktu lima tahun,” ucap Gubernur Olly, Jumat (25/11) siang
“Kita bersyukur hari ini diberikan cuaca baik. Terima kasih dan apresiasi kepada Balai Sungai, ini menandai kesiapan bendungan beroperasi,” sambungnya.
Gubernur Olly juga menyampaikan penghargaan kepada segenap pemerintah desa dan masyarakat di sekitar bendungan karena sudah ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan bendungan.
Selain itu, bendungan yang dapat menampung 23 juta meter kubik air ini berfungsi untuk penyediaan air baku dan potensi mengembangkan energi listrik, serta menjadi destinasi wisata.
“Semoga manfaat Bendungan Kuwil segera dirasakan warga, terlebih dalam upaya pengendalian banjir,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga Mardjono, Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat SDA Kementerian PUPR RI mengatakan, bendungan ini merupakan proyek multiyears yang dibangun sejak 2016 dan selesai tahun 2022, dengan menghabiskan anggaran Rp 1,9 Triliun.
Bendungan ini bertujuan untuk memenuhi pilar sumber daya air yakni pendayagunaan air dan pengendalian data rusak air.
“Bendungan ini menyediakan air baku Manado, Minut dan Bitung serta KEK Bitung,” jelasnya.
Dimana air baku yang tersedia bisa dipenuhi 4,5 kubik per detik, dan pengendalian banjir 470 kubik per detik.
Lebih lanjut disampaikan bahwa setelah impounding tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan pencatatan dan analisis data instrumental bendungan, kemudian monitoring dan evaluasi Iklim cuaca yang tidak menentu.
Sebelumnya, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWS) Sulawesi I,Ir I Komang Sudana, MT menjelaakan tengah mempersiapkan rencana tanggap darurat ketika Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara sudah beroperasi. “Rencana tanggap darurat sangat penting kita persiapkan mengingat bendungan ini menampung volume air yang cukup besar,” jelasnya
Secara teknis, lanjut I Komang mengatakan bendungan dengan luas lahan genangan sekitar 157 hektare itu, mampu menampung volume air sebesar 26,8 juta meter kubik sehingga informasi-informasi penting terkait dengan bendungan ini perlu menjadi perhatian bersama.
“Karena bendungan ini begitu besar maka kita harus memperhatikan juga dampak-dampaknya. Ketika kedatangan banjir yang melebihi debit, kita bersama-sama sudah mengantisipasinya.
Ketika ada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan curah hujan yang cukup tinggi, maka sudah harus dipersiapkan pola operasi bendungan.
Begitu debit yang turun cukup besar ada pintu bendungan. Dan ketika debit air tidak cukup ditampung bendungan, maka ada spill way (pelimpah) yang akan melimpahkan air yang berlebihan di bendungan,” ungkapnya
Lebih jauh Dia menjelaskan jika bangunan pelimpah tidak cukup menampung, bisa dilakukan pembukaan pintu bendungan.
Untuk membuka pintu bendungan harus dilaporkan ke Gubernur, Kapolda, Pangdam, BNPB, Basarnas bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengisian awal bendungan, para pemangku kepentingan di daerah diberikan sosialisasi sebagai tindak lanjut dari kebijakan-kebijakan pola operasi bendungan.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey, Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Walikota Manado Andrei Angouw, Direktur Bendungan dan Danau Airlangga Pajiono, Sekprov Sulut Steve Kepel, Kadis PUPR Sulut Alex Wattimena, Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio, Kepala BP2P, Kepala BPPW, Forkopimda Minut, serta pejabat di lingkungan Pemprov Sulut.
(DNL)***