IKNews, SULUT – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Sulut, berinisial FK alias Fereydy, akhirnya resmi mengenakan rompi oranye milik Polda Sulut untuk pertama kalinya.
Fereydy terseret dalam pusaran kasus dugaan penyelewengan dana hibah fantastis senilai Rp 8 miliar yang mengalir ke tubuh Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Pemandangan mengejutkan terjadi Kamis (10/04/2025) malam, saat FK keluar dari ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya dengan raut wajah serius. Ia hanya memberi pernyataan singkat kepada awak media.
“Saya sebagai warga negara Indonesia mengikuti aturan hukum yang berlaku,” ujar FK, sembari melangkah mantap menuju mobil tahanan.
Tak main-main, pemeriksaan terhadap pejabat yang menjabat sebagai Karo Kesra sejak 2021 ini berlangsung intens selama 12 jam penuh, sejak pukul 10 pagi hingga malam hari. Proses ini dipimpin langsung oleh tim Direktorat Kriminal Khusus melalui Subdit Tipidkor Polda Sulut.
“Yaa, pemeriksaan dari jam 10 pagi tadi,” ungkap Kompol Fadly, Kasubdit Tipidkor, kepada media.
Penangkapan FK ini menjadi sinyal keras bahwa penegak hukum di Sulawesi Utara serius dalam membongkar praktik-praktik korupsi, apalagi yang melibatkan dana hibah bernilai miliaran rupiah. Dugaan kuat menyebutkan aliran dana tersebut tidak sepenuhnya digunakan sebagaimana mestinya.*
