IKNews, TOUNA – Muswarah Wilayah (Muswil) Ke 1 (satu) Pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Tojo Una-una menuai polemic. Sebab, pelaksanaan Muswil itu dinilai tidak berdasarkan AD/ART dan dianggap cacat prosedur.
Diketahui Muswil RAPI dibuka oleh Bupati Touna, diwakili Asisten 1 Moh. Syarif digelar di Hotel Ananda pada 9 desember 2023
Dalam hal ini Anggota RAPI Touna Suryanto menegaskan rentetan perselisihan dinternal organisisai RAPI Touna itu, berawal dari mandat yang dikeluarkan terkesan secara sepihak dan keliru oleh RAPIDA Sulteng
“Saya ini khan anggota Lama RAPI Touna kenapa tidak ada pemberitahuan, bahkan sampai pelaksaan kegiatan Muswil itu saya dan anggota lainya tidak dilibatkan, saya bertanya ada apa sebetulnya? seperti ada yang ditutupi kepada saya dan anggota lainya, Mulai disinilah kami ngotot,” tegas Yanto pada media ini Minggu (24/13/2023)
Kemudian yanto bersama Anggota RAPI lainya berkisar 40 orang mulai bergerak mendatangi lokasi Muswil. Hal yang sama juga disampikan Anggota RAPI lainya Taufan H Tandri. “Kami kaget muswil sudah digelar, ada apa ini?” tanya Taufan
Taufan menjelaskan pihaknya bersama Anggota RAPI Touna berkisar 40 orang telah selesai berkordinasi dengan RAPIDA sulteng akan segera membetuk RAPI Touna, Namun tanpa disadari bahwa ada kelompok lain yang ingin membetuk dalam waktu yang bersamaan
“Pemegang mandat Tamsil sudah lama diberikan mandat, namun secara Struktur dan program RAPI Touan tidak jalan, setelah kami mengusulkan membentuk kapada RAPIDA Sulteng pihak lainya juga ingin memaksakan akan membetuk,” jelas Taufan
Selanjutnya RAPIDA sulteng menyampaikan agar kedua RAPI Touna tersebut melakulan Fight untuk pengurus wilayah. Namun dalam Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga (AD/ART) Organisasi RAPI,Jabatan ketua hanya bisah dijabat masksimal 2 tahun menjadi Anggota.
“Untuk menjadi ketua pengurus umum wilayah minimal 2 tahun keanggotaan,” beber Taufan
Tanpa diketahui muswil ke-1 telah digelar, dengan komposisi Mahmud Lahay sebagai ketua. Saat Anggota RAPI touna memasuki pelaksanaan muswil dilarang masuk. “Yang mau masuk saja dilarang sehingga kami ribut, dan Teman-teman mempertanyakan kepada pihak polisi Izin dari muswil tersebut, karena dalam AR/ART peraturanya organisasi wajib mengurus izin,” jelasnya
Sehinggg pada saat itu Pemda Touna dan Kapolres Touna meminta jika pelaksaan Muswil tersebut kacau dan ribut Muswil harus dihentikan.
“Karena sudah ribut dihentikan Muswil dan Pengurus Rapida Sulteng menyatakan Muswil tersebut ditunda dengan batas waktu yang tidak ditentukan, dan mereka membangun opini bahwa muswil sudah selesai, kami dan teman-teman sudah berkordinasi bersama ketua RAPIDA Sulteng bahwa SK kepengurusan RAPI Touna tidak akan dikeluarkan karena kelengkapan Administrasinya tidak ada, bahkan jalanya muswil tidak terlaksana,” sambungnya
Harapan Taufan bersama Anggota RAPI Touna Kepada RAPIDA Sulteng segera Membetuk Kepengurusan RAPI Touna memalui Kabupaten Poso yang merupakan kabupaten Induk
“Karena peraturan orangnisasi nomor 7 kabupaten induk yang membetuk kepengurusan sementara dan diterusakn ke Provinsi, setalah itu Muswil dibentuk oleh kepengerusan Bukan mandat sperti saat ini, karena dalam AR/ART RAPI tidak ada namanya mandat yang ada itu SK,” tutupnya.
Menangapi hal itu ketua panitia Saiful Hulungo mengatakan penyelenggaraan Muswil ke-1 tersebut telah selesai. “Muswil telah selesai dan saat ini pemengang mandat RAPI Touna memberikan mandat kepada Mahmud Lahay sebagai ketua,” ucap Saiful
Menurut Saiful pelaksanan Muswil RAPI Touna itu berdarsakan mandat Rapida Sulteng. “Kita menerima mandat dari Rapida Sulteng untuk segera membetuk kepengurusan RAPI diwilayah Touna, Alhamdulilah hal itu sudah kami laksanakan kemarin,” ucap saiful hulungo dikediamanya Kamis (21/12/2023)
Saat ditanya media ini tentang hasil muswil, menurut Saiful pihak panitia masih menunda hasil kegiatan mengigat beberapa pertimbangan. “Akan kami lanjutkan kembali setelah semuanya selesai,” bebernya
Sehubungan Aksi Protes pelaksaan Muswil Saipul mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Rapida Sulteng Sehingga ditemukanlah solusi. “RAPIDA Sulteng meminta Bagaimana Semua bisah duduk bersama kalau ada yang ingin menjadi Pengurus Welcome,” ujar saiful.
Peliput : Jefry Dako