Beranda Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una Una Narkoba ‘Paket Hemat’ Ancam Remaja Tojo Una Una, Pemerintah Operasi Peredaran Gelap

Narkoba ‘Paket Hemat’ Ancam Remaja Tojo Una Una, Pemerintah Operasi Peredaran Gelap

34
0
Pemda Tojo Una Una bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat menggelar rapat koordinasi yang menandai babak baru dalam perang melawan narkotika, Selasa 8 Juli 2025. Foto : Budi

IKNews, TOUNA — Ancaman narkoba dengan harga terjangkau yang menyasar generasi muda, dikenal dengan istilah “paket hemat”, mulai mengkhawatirkan masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una. Menyadari risiko besar ini, pemerintah daerah bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat menggelar rapat koordinasi yang menandai babak baru dalam perang melawan narkotika.

Pertemuan yang digelar di Balai Taman Nasional Kepulauan Togean ini bukan sekadar seremonial. Di tengah pemandangan alam yang indah, para pemangku kepentingan membahas kenyataan pahit: narkoba kini bukan lagi barang mahal yang sulit diakses. Di lapangan, jenis-jenis narkotika murah dengan harga miring justru paling banyak diburu kalangan remaja dan pelajar.

Kepala BNN Tojo Una-Una, Djohansah Rahman, menyampaikan peringatan keras bahwa ancaman narkoba bukan lagi isu nasional semata, tetapi sudah menyusup hingga ke gang-gang sempit di kota dan desa. “Perlu tindakan nyata, bukan sekadar imbauan. Kalau kita lamban, generasi muda kita habis,” tegasnya.

Kehadiran tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan berbagai lembaga pendidikan dalam rapat tersebut menjadi sinyal bahwa Tojo Una-Una tak ingin tinggal diam. Lurah Labiabae, Fariz Latjuba, yang hadir bersama tokoh masyarakat setempat, menyatakan bahwa wilayahnya sudah mulai melihat dampak dari peredaran narkoba murah ini, terutama di kalangan remaja yang rentan.

Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Tojo Una-Una, Alfian Matajeng, menyoroti pentingnya penguatan regulasi lokal. Ia menekankan implementasi serius Perda No. 3 Tahun 2019 dan Perbup No. 21 Tahun 2021 tentang P4GN. “Aturan sudah ada, tinggal bagaimana kita pastikan diterapkan dengan konsisten,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol, Herlina Leonita, menyerukan pembentukan Forum Peduli Narkoba hingga tingkat desa sebagai barikade sosial yang efektif. Ia juga menuntut dukungan konkret dalam bentuk anggaran dari Bappeda dan dinas-dinas terkait.

Rapat ini menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, di antaranya:

  • Pembentukan Forum Peduli Narkoba di seluruh desa dan kelurahan;
  • Penguatan edukasi antinarkoba di sekolah melalui modul khusus;
  • Sinkronisasi program dan anggaran lintas OPD melalui Bappeda;
  • Pelibatan tokoh adat, tokoh agama, dan organisasi masyarakat dalam kampanye pencegahan.

Melalui langkah-langkah ini, Tojo Una-Una ingin menjawab ancaman narkoba bukan dengan kepanikan, tetapi dengan strategi komprehensif. Semua pihak sepakat: jika tidak dimulai sekarang, maka masa depan generasi muda di kabupaten ini bisa terjerumus dalam jurang kecanduan.

Ini bukan lagi soal kampanye tahunan atau seremoni. Ini adalah panggilan darurat untuk menyelamatkan masa depan.

(Budi Dako)