TNews, TOUNA – Ratusan mahasiswa PSDKU UNTAD Touna yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Touna (AMARAH) menggelar aksi damai di dua titik strategis: Mapolres dan Gedung DPRD Touna.
Mereka membawa beragam tuntutan, mulai dari fasilitas kampus yang memprihatinkan hingga isu-isu nasional seperti pengesahan UU Perampasan Aset dan evaluasi program makanan bergizi gratis.
Korlap AMARAH, Ardiyansah Lahiya, dalam orasinya juga menyinggung kasus pembunuhan terhadap pengemudi ojek online Affan Kurniawan dan mendesak pencopotan Kapolri.
“Kami tidak butuh janji. Kami butuh tindakan nyata,” ujar Ardiyansah lantang.
Tuntutan mahasiswa mencakup evaluasi infrastruktur, layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah kepulauan, serta ketimpangan dalam distribusi manfaat kebijakan nasional.
Respons pemerintah daerah pun menarik perhatian. Ketua DPRD Touna menyatakan siap mendukung aspirasi, meski menyebut keterbatasan anggaran sebagai tantangan.
Aksi ditutup dengan makan bersama dan penandatanganan dukungan aspirasi, meski mahasiswa menegaskan, langkah konkret tetap menjadi ukuran.
Aksi ini memperlihatkan bahwa mahasiswa Touna bukan hanya bergerak untuk daerahnya, tetapi juga menjadi suara kritis atas ketimpangan kebijakan nasional.
Laporan : Budi