IKNews, TOUNA – Tak banyak yang tahu bagaimana kehidupan tenaga honorer di daerah-daerah pinggiran. Mereka bekerja dalam senyap, digaji seadanya, tapi tetap mengabdi. Kini, 1.752 di antaranya akhirnya bisa bernapas lebih lega.
Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) resmi mengangkat mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan mengucurkan dana Rp258 miliar untuk membayar gaji dan tunjangan mereka setiap tahunnya.
Bagi banyak dari mereka, ini bukan sekadar kenaikan status. Ini adalah pengakuan.
“Kalau dulu saya hanya bisa cukup untuk makan dan transport, sekarang saya bisa mulai menabung. Saya merasa dihargai,” kata Sitti, salah satu PPPK yang sebelumnya mengabdi sebagai tenaga honorer selama 14 tahun.
Gaji yang dulunya berkisar Rp1 jutaan kini melonjak menjadi lebih dari Rp3 juta. Meski angka itu belum setara dengan standar kota besar, bagi sebagian besar PPPK di Touna, ini adalah kehidupan yang jauh lebih layak.
Kebijakan ini membuka perdebatan menarik: apakah anggaran sebesar itu sepadan? Bupati Ilham Lawidu punya jawabannya. “Kalau daerah ini bisa jalan karena mereka, masa kami pelit sama orang-orang yang jaga dapurnya tetap nyala?” katanya tegas dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah.
Pemda Touna tak hanya mengubah status ribuan orang, tapi juga membuka lembaran baru bagi wajah pelayanan publik di daerah.
Kini, tantangannya bukan lagi soal pengangkatan, tapi memastikan bahwa PPPK benar-benar jadi tulang punggung yang berkualitas dalam membangun daerah.
Laporan : Budi