IKNews, TOUNA – Apakah Rp258 miliar cukup untuk membayar harga pengabdian ribuan tenaga honorer? Mungkin tidak. Tapi bagi Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una, ini adalah awal dari upaya menghargai mereka yang selama ini bekerja tanpa sorotan kamera dan jauh dari hiruk-pikuk jabatan.
Di halaman Kantor Bupati Touna, Senin (8/9/2025), 1.752 tenaga honorer resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ada yang menangis. Ada yang tersenyum getir. Tapi semua merasakan satu hal: lega.
Bupati Ilham Lawidu menyebut mereka sebagai “garda terdepan”.
“Mereka inilah yang melayani masyarakat dari pagi hingga sore, dari desa ke desa. Hari ini, kita akui mereka dengan layak,” ujarnya.
Tapi tak sedikit juga pihak yang mempertanyakan, apakah pengangkatan ini akan diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan?
Wakil Bupati Hj. Surya menjawab: “Kami tidak hanya ingin memberikan gaji yang layak, tapi juga menuntut kerja yang layak. Ini bukan hadiah, ini kontrak baru.”
Pengangkatan massal PPPK ini juga membuka perbincangan mengenai reformasi tenaga kerja di sektor publik. Apakah pengangkatan ribuan orang bisa menjamin kinerja yang membaik? Atau justru menambah beban APBD tanpa dampak riil?
Di tengah euforia dan rasa syukur, pertanyaan-pertanyaan ini penting diajukan. Karena penghargaan bukan akhir dari perjuangan, melainkan pintu masuk menuju tanggung jawab yang lebih besar.*
Laporan : Budi