IKNews, Buol – Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Buol menggelar pelatihan Midwifery Update (MU), Jumat (14/72023) bertempat di Hotel Surya Wisata
Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 43 orang peserta. Para peserta merupakan bidan yang bertugas di puskesmas, rumah sakit dan klinik yang ada di Kabupaten Buol pelatihan tersebut dilaksanakan dari tanggal 14 s/d 16 Juni 2023.
Tujuannya kegiatan Midwifery Update ini untuk mengupdate ilmu-ilmu kebidanan yang terbaru, agar seluruh bidan tetap kompeten dan profesional sehingga dapat memberikan pelayanan berkualitas terhadap kesehatan ibu dan bayi di tempat tugas masing-masing.
Ketua IBI Cabang Buol yuniarti Turungku S.Tr.Keb. mengatakan bahwa, saat ini masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah krusial di Indonesia karena masalah tersebut merupakan salah satu indikator kesejahteraan bangsa.
Sehingga, untuk menurunkan AKI dan AKB, salah satunya dengan asuhan kebidanan yang berkesinambungan sehingga komplikasi selama kehamilan, sampai masa nifas dapat terdeteksi sedini mungkin. Hal tersebut tentu harus didukung oleh SDM yang berkualitas.
“Salah satu upaya untuk mendapatkan SDM yang berkualitas yaitu dengan mengikuti pendidikan yang berkelanjutan, pelatihan-pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu profesi, sehingga pelayanan kebidanan yang diberikan lebih berkualitas,” ungkapnya.
Selanjutnya sambutan Ketua IBI Provinsi Sulawesi Tengah Euis Bianca. SKM M.Kes melalui Zoom Meeting mengatakan, era yang selalu berkembang disertai dengan persaingan global membutuhkan bidan yang berwawasan dan berpendidikan yang memenuhi standar global, sehingga pengembangan SDM bidan bisa secara komprehensif, berjenjang, dan berkesinambungan.
“Bidan membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang selalu update serta mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEK/kebijakan terbaru,” kuncinya.
Dengan begitu, berharap setelah pelaksanaan pelatihan Midwifery Update ini, bidan-bidan dapat meningkatkan keilmuan, keterampilan, dan kompetensinya sehingga bisa memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna kepada masyarakat.
Sementara itu dalam sambutan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dinas kesehatan pengendalian penduduk dan keluarga berencana atau Dinas Kesehatan PP dan KB. Hadijah Abdurahman S.ST.M.Kes. Mewakili kepala dinas mengapresiasi pelaksanaan Midwifery Update yang dilaksanakan oleh IBI Kabupaten Buol.
“Secara pribadi maupun dari pemerintah Kabupaten Buol dalam hal ini dinas kesehatan sangat mengapresiasi karena kita tahu bahwa bidan itu harus merefresh apa pun yang ada, baik itu ilmu pengetanuan, keterampilan, maupun kemampuan yang sudah ada,” ujarnya saat membuka kegiatan itu.
Dikatakan bahwa, persaingan global senantiasa membutuhkan SDM yang berkualiatas, sehingga diharapkan IBI buol bisa komprehensif, berjenjang, dan berkesinambungan.
“Harapan Saya dengan adanya pelatihan ini seluruh bidan dapat menjaga mutu dan meningkatkan keterampilan dan kompotensi bidan sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap ibu hamil bersalin nifas, bayi balita, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi,” tambahnya.
Ada tiga indikator bidang kesehatan yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum tentang status kesehatan masyarakat, secara menyeluruh:
1.Angka kematian IBU
2.Angka kematian bayi
3.Gizi Buruk dan Stunting.
“Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 305/100.000 KH.
Untuk kita di Kabupaten Buol pada tahun 2021 angka kematian ibu sebesar 178/100.000 dalam artian ada 9 ibu yang meninggal. Sedangkan di tahun 2022 sebesar 117/100.000 KH. Dalam artian ada 5 orang kematian ibu dan penyumbang terbesar kematian ibu adalah wilayah kerja puskesmas Biau yaitu ada 3 kematian ibu wilayah kerja PKM Modo 1 orang dan wilayah kerja PKM Boilan 1 orang.”
Ini rincian angka kematian bayi dan Neonatal
Tahun 2021
Angka kematian Bayi 33
Angka kematian Neonatal 27
Angka kematian balita 1
Tahun 2022
Angka kematian bayi 45
Angka kematian Neonatal 30
Angka kematian Balita 1
Demikian juga dengan prevalensi stunting kita di Kabupaten Buol Di tahun 2022 sebesar 28.6 persen namun di tahun 2023 berdasarkan hasil pendataan SSGI naik menjadi 32.7 persen. Sehingga pada saat itu untuk Kabupaten Buol dilakukan survey kembali.
Berbagai upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Serta dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buol dan sebagai salah satu dari upaya tersebut adalah kegiatan pada hari ini. Dan kami juga dari dinas kesehatan bulan yang lalu telah melakukan pendampingan tim ahli spa dan Spog terhadap seluruh tenaga bidan se-Kabupaten Buol.
IBI sebagai profesi satu-satunya wadah bidan di Indonesia harus berupaya menjaga mutu dan meningkatkan keterampilan dan kompotensi anggotanya dengan memberikan pembinaan dan mengadakan pelatihan agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat penuh dengan tanggung jawab dan profesionalisme. Karena seorang bidan dalam menjalankan tugasnya bulan hanya mengandalkan keberanian melainkan harus memiliki kompotensi.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yakni, Ketua IBI Provinsi Sulteng Euis SKM.M.Kes, Liswar, SST, dr Yurike M.M.M Nelwan,Sp A, Sruyuningsih S.Tr.Keb, Yuniarti Turungku S.Tr.Keb, dr.Hartono Madong .SPOG .M.kes, Riana Lahinta, SKM, Aisa Basiroh,S.Tr.Keb. (***)