
IKNews, MANADO – Prediksi sejumlah tokoh masyarakat Kawanua Jawa Timur tentang ketokohoan Noufry Rondonuwu akhirnya menjadi kenyataan menyusul terpilihnya Nouvry sebagai Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya (K3S) pada tahun 2016 dan Ketua Umum K3 Jawa Timur pada medio 2023.
Nouvry kemudian menjadi tokoh kawanua yang populer dan populis di Jawa Timur. Pembawaannya sederhana, berwibawa dengan tutur kata dan sikapnya penuh kesantunan. Dia bisa bergaul luwes dan menjembatani lintas generasi. Dia dikagumi generasi kolonial dan dibanggakan kaum milenial. Dialah generasi baru K3S dan K3 Jawa Timur.
Tidak heran, pada usia 46 tahun yaitu tahun 2016, Nouvry telah dipercayakan memimpin K3S dan selanjutnya pada tahun 2023 dipercayakan menjadi Ketua Umum K3 Jawa Timur. “Kita dapat bergaul dengan siapa saja. Jangan beking susah orang lain supaya kita dapat diterima di mana-mana,”tutur suami dari Mikke Lintang, SH serta ayah dari Preisy Rondonuwu dan Prilly Rondonuwu.
Bagi pria kelahiran Tondano, 29 November 1970, pendidikan dan pengajaran orang tua yang membuat dirinya mudah berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Anak dari Lefrand Rondonuwu (ayah) dan Adeleidah Rumapar (Ibu) ini mengenyam pendidikan dasar hingga menengah atas di Tondano, Minahasa dan Tomohon.
Noufry kemudian merantau ke Surabaya dan Jakarta. Di tanah perantauan dia sempat menimba pendidikan di Sekolah Kejuruan Teknik Surabaya. Selanjutnya, dia mulai mengemban karir di sejumlah perusahaan hingga akhirnya memberanikan diri mendirikan perusahaan CV. Maesa Technic Corp dan PT.Citra Cahaya Mas yang bergerak pada bisnis alat berat.
Usaha yang ditekuninya mengalami pasang surut terutama pada saat mitra kerjanya gagal bayar sehingga berdampak pada kinerja dan produktivitas perusahaannya. Hal itu semakin memberatkan ketika pandemi Covid-19 yang menyebabkan kelumpuhan di berbagai bidang usaha termasuk usaha yang digelutinya. Meskipun demikian, Nouvry tetap optimistis dan mensyukurinya. Baginya, Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik bagi kehidupan dan usahanya.
K3 Surabaya
Jiwa sosial dan persaudaraan Nouvry terus dipupuk dalam perjumpaan dengan saudara-saudara asal Sulawesi Utara atau yang sering dikenal dengan sebutan kawanua. Sejak merantau di Surabaya, sebagai seorang pemuda asal Minahasa, Nouvry langsung bergabung dengan Perkumpulan Pemuda dan Pemudi Mapalus (1995). Dirinya menyadari di tanah perantauan, pergaulan dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama atau kampung yang sama pasti akan menyenangkan. “Di perantauan kita tidak boleh hidup sendiri atau menyendiri. Kita harus bergaul dan berinteraksi dengan banyak orang,”tutur Nouvry.
Naluri kebersamaan yang terus dipupuknya menjadi modal utama bagi dirinya untuk membangun komunikasi dengan berbagai kalangan orang kawanua di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Seiring berjalannya waktu Nouvry mulai mengaktifkan diri pada Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya (K3S). Dia mulai terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan K3S dan semakin mengenal banyak tokoh kawanua di Surabaya dan Jawa Timur. “Dalam lingkup K3S ini saya banyak belajar dari para senior, pendahulu, orang tua-orang tua kami di Surabaya bagaimana tingginya kepedulian kepada warga kawanua di perantauan,”katanya.
Keaktifan Nouvry pada komunitas kawanua K3S dengan berbagai programnya, membuahkan hasil dengan kepercayaan mayoritas orang kawanua yang memilihnya menjadi Ketua Umum K3S. “Memang waktu itu umur saya masih di bawah 50 tahun yaitu 46 tahun, tetapi orang-orang Kawanua di Surabaya memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi pemimpin mereka. Ini sebuah tantangan sekaligus peluang untuk melayani saudara-saudara kita di Surabaya dan Jawa Timur,”tambahnya.
Bersama dengan kepengurusan K3S dan juga K3 Jawa Timur, Nouvry menawarkan program kerja yang tidak muluk-muluk dan langsung ke sasaran komunitas kawanua. Ketika pandemi Covid-19, K3S bahu-membahu turun ke masyarakat kawanua dengan berbagi kasih, menyalurkan paket-paket sembako yang didonasikan para donatur. Memang tidak seberapa tetapi membuat para penerima terharu karena mereka mendapat perhatian dari K3S. Pasca pandemi, K3S sempat menyalurkan bantuan studi kepada sejumlah siswa kurang mampu di SMPN 6 Tondano, Minahasa.
Bersamaan dengan itu K3S proaktif dalam kegiatan sosial, kebudayaan, dan spiritual lainnya dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada untuk melayani komunitas kawanua. Dijelaskan, K3S berkesempatan mendampingi warga kawanua yang kurang mampu ketika mereka bermasalah. Di bagian hukum, mereka juga mendapat pendampingan dan advokasi berkaitan dengan pertanahan dan ahli waris. Dalam beberapa kesempatan, K3S dan K3 Jawa Timur kerap mengadakan penyegaran iman bersama.
Secara berkala juga K3S mengadakan parade budaya Minahasa dan berpartisipasi pada budaya nusantara di Kota Surabaya. K3S proaktif turun ke sekolah-sekolah, instansi pemerintah, kelompok masyarakat untuk mensosialisasikan dan mengadakan festival alat musik Kolintang yang diakui UNESCO. Dari keaktifan itulah, K3S dikenal luas di Surabaya dan Jawa Timur. “Komunitas Kawanua di Surabaya dan Jawa Timur cukup diperhitungkan dan aktif bersama dalam pembangunan pada segala bidang,”kata Noufry. (Feybe)