IKNews, Kotamobagu – Kampanye dialogis pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan-Sri Tanti Angkara (NK-STA), di Kelurahan Kotobangon, Selasa (1/10/2024), dipadati ribuan pendukung. Dalam orasi politiknya, Nayodo menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, melanjutkan program anak asuh, dan menambah kuota Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Nayodo menyatakan, dirinya bertekad untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memberikan pelatihan keterampilan yang relevan. Program ini akan meliputi pengembangan usaha kecil dan pemberian modal bagi pelaku usaha lokal. Ini adalah langkah konkret untuk mengurangi angka kemiskinan di Kotamobagu, “Program anak asuh yang telah berhasil di masa pemerintahan sebelumnya akan kembali kami luncurkan untuk mendukung anak-anak kurang mampu.”jelasnya
Sementara itu, Sri Tanti Angkara menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan. “Sebagai perempuan, saya sangat peduli terhadap potensi yang dimiliki ibu-ibu di Kotamobagu. Kami akan membentuk unit-unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dapat menjadi simbol pertumbuhan ekonomi masyarakat. Melalui pelatihan dan pendampingan, kami akan membantu ibu-ibu yang memiliki keahlian di bidang kuliner, fashion, dan keterampilan lainnya untuk memasarkan produk mereka secara efektif,” ungkapnya.
NK-STA juga berkomitmen untuk meningkatkan honorarium bagi imam, pegawai syar’i, dan perangkat kelurahan. Nayodo menambahkan, “Kami menyadari bahwa honorarium saat ini masih rendah. Jika terpilih, kami akan meningkatkan tunjangan ini agar sejalan dengan tanggung jawab yang mereka emban. Semua perangkat kelurahan, termasuk guru ngaji, juga harus mendapatkan penghargaan yang layak atas dedikasinya.”
Dengan program-program ini, pasangan NK-STA berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Kotamobagu jika mereka terpilih dalam Pilkada mendatang.***
, di Kelurahan Kotobangon, Selasa (1/10/2024), dipadati ribuan pendukung. Dalam orasi politiknya, Nayodo menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, melanjutkan program anak asuh, dan menambah kuota Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).){kind=link}