INFOKINI.NEWS- Sekretariat DPRD Sulut menggelar Media Gethering bersama Forum Wartawan DPRD (FORWARD) Sulut, Jumat (02/07) pukul 10.00 Wita bertempat di Resto Pondok Hijau Manado.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Pengamat Politik dan Pemerintahan, Taufik Tumbelaka.
Sekretaris DPRD Sulut, Glady Kawatu dalam sambutannya mengatakan bahwa saya memandang penting untuk melaksanakan pertemuan ini biarpun secara terbatas.
“Agenda pertemuan ini sangat bermanfaat untuk kita membangun kemitraan dan saling pengertian. Walaupun sering bertemu di kantor, tentu berbeda dengan kita melakukan diskusi seperti ini,” ujar Kawatu.
Kawatu juga berharap pertemuan ini bisa dilakukan secara berkala dengan menghadirkan Pimpinan DPRD, Komisi I,II,III,IV bahkan Alat Kelengkapan DPRD (AKD).
Sementara itu, Narasumber dalam kegiatan tersebut yang Pengamat Politik dan Pemerintahan, Taufik Tumbelaka mengulas panjang materi yang dibawakan, dikatakan pers adalah bagian dari sejarah perjalanan bangsa indonesia, maka pers disebut sebagai pilar demokrasi.
Taufik Tumbelaka menguraikan kedudukan pers dan peran penting dalam demokrasi.
“Perjalanan sebuah demokrasi, berawal dari seorang filsuf asal inggris john lock, filsuf ini menentang kekuasaan yang absolut oleh raja- raja di Eropa, dengan perjuangannya itu akhirnya lahir pemisahan kekuasaan diantaranya kekuasaan eksekutif, legislatif dan judikatif, seiring dengan waktu perjuangan demokrasi terus berlanjut sampai ke era kini akhirnya pers mendapat tempat dalam demokrasi, tadinya hanya tri kekuasaan atau disebut 3 pilar demokrasi berubah menjadi 4 pilar demokrasi salah satunya adalah pers,”ucap Tumbelaka
Menurut Taufik, pers memegang peranan penting dalam membangun komunikasi politik dengan berbagai pemangku kepentingan dan elemen bangsa.
“Wartawan punya peran penting dan memberi kontribusi dan spirit demokrasi serta menjalin hubungan baik dan harmonis dengan pemangku kepentingan, selain itu pers dalam kerjasamanya menciptakan pemberitaan berdampak baik selain itu pers dapat memberi masukan yang konstruktif dan membangun juga dapat bersifat kritis dan pengawasan untuk menjadi lebih baik.”tutur Tumbelaka
(DNL)