INFOKINI.NEWS- MINUT- Anggota DPRD Sulut Herry Rotinsulu gelar Masa Reses II di Desa Tatelu Rondor Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu 6 Agustus 2022.
Pada warga, Rotinsulu menyampaikan bahwa salah satu fungsi anggota DPRD adalah menerima dan menyampaikan aspirasi rakyat pada Pemerintah.
Selain itu fungsi DPRD adalah menetapkan APBD, membuat Perda, dan melakukan fungsi pengawasan.
Seorang ibu dari kelompok tani Gelora Mapalus menyampaikan, tentang adanya persoalan mendapatkan kartu tani. Pada tahun yang lalu 2021 sempat diundang ke Desa Wasian untuk menerima kartu tani, namun ternyata ketika sampai di sana, kartu taninya tidak keluar. Padahal menurutnya, dia menjabat sebagai sekretaris kelompok, sementara yang lain hanya anggota keluar.
“Dan setelah mengambil pupuk di KUD (Koperasi Unit Desa) dimintakan juga kartu itu, padahal kami kan ada di RDKKT (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani),” ungkapnya,
Selain itu mereka meminta agar adanya bantuan pupuk subsidi. Kemudian kalau bisa diberikan bantuan traktor ke desa, apalagi kelompoknya perempuan semua.
“Sekarang cuma Wasian yang ada traktor besar. Kalau bisa di desa kami juga supaya membantu petani yang memang berkebun,” ucapnya.
Aspirasi yang lain juga masyarakat meminta realisasi pelebaran jalan, rehab kantor Balai Desa dan lorong-lorong kalau bisa dibuatkan jalan. Sekaligus mempertanyakan tentang bantuan bagi pembangunan rumah ibadah.
Merespon aspirasi masyarakat Anggota DPRD Herry Rotinsulu menyampaikan, memang harus ada kebenaran dalam membentuk kelompok. Dalam membentuk kelompok itu dibutuhkan piagam pengukuhan supaya ada dasarnya.
“Kalau kelompok itu so nda aktif kalau bisa diaktifkan, kalau susah diaktifkan lagi, bubar saja,” tuturnya.
Herry juga mengungkapkan, hukum tua juga punya tugas dalam pengawasan terhadap bantuan-bantuan yang disampaikan ke kelompok.
“Kalau ingin membuat permohonan proposal jangan talalu lama. Bisa dimasukkan lewat Pemerintah Kabupaten Minut atau Provinsi,” jelasnya.
Diketahui, dalam reses itu juga Herry memotivasi masyarakat setempat untuk menanam. Dirinya mendorong agar semua memanfaatkan lahan-lahan tidur supaya bisa ditanami.
“Apalagi kita krisis karena baru selesai menghadapi pandemi. Sekarang krisis akibat perang Rusia dan Ukraina yang ternyata berpengaruh juga, karena kedua negara pengekspor pangan. Tidak ada cara lain kita menghadapi masalah ini selain menanam,” himbau politisi yang sebelumnya menjabat sebagai eksekutif sekira 30 tahun masa pengabdian.
(DNL)***