IKNews, Kotamobagu – Dalam debat putaran kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu yang digelar KPU Kota Kotamobagu pada 2 November 2024, pasangan kandidat nomor urut 2, dr. Weny Gaib, SpM dan Rendy V. Mangkat, menegaskan komitmen kuat mereka terhadap pelestarian masyarakat adat dan kebudayaan Kotamobagu. Dokter Weny, sebagai calon Wali Kota, menekankan bahwa menjaga keberlanjutan budaya lokal dan masyarakat adat adalah salah satu prioritas utama dalam visi mereka.
“Di bidang masyarakat adat dan kebudayaan, kami memiliki program pendidikan berbudaya lokal, festival budaya tahunan, serta pelatihan keterampilan tradisional. Ini adalah langkah nyata untuk merevitalisasi dan memperkuat kekayaan seni dan budaya kita di Kotamobagu,” tegas Dokter Weny Gaib. Ia menyebut bahwa program tersebut tidak hanya sekadar melestarikan budaya, tetapi juga memberi ruang bagi masyarakat adat untuk terus hidup dan berkontribusi.
Pernyataan ini sekaligus menjadi tanggapan tajam terhadap klaim Nayodo Koerniawan yang sebelumnya menyatakan bahwa masyarakat adat di Kotamobagu sudah tidak ada lagi, dan yang tersisa hanyalah budaya. Dokter Weny menilai, pemahaman tersebut kurang tepat dan menyederhanakan peran penting masyarakat adat dalam menjaga warisan nilai-nilai budaya. “Bukan hanya mempertahankan budaya, kami ingin merangkul seluruh elemen masyarakat adat agar mereka tetap berperan dalam pembangunan, baik dari aspek pendidikan, sosial, maupun ekonomi,” tambahnya.
Dokter Weny dan Rendy Mangkat menegaskan bahwa visi mereka berakar pada penghargaan dan pemberdayaan elemen-elemen lokal. Melalui program-program yang disusun, mereka berharap agar masyarakat adat tetap menjadi bagian integral dari identitas Kotamobagu, memastikan nilai-nilai tradisional dan modern berjalan seiring untuk kemajuan daerah.****