IKNews, TANA TORAJA – Di sebuah aula sederhana milik SMA Negeri 5 Tana Toraja, ratusan wajah muda tampak menyimak dengan serius. Sabtu pagi, 13 September 2025, mereka bukan sedang mengikuti pelajaran biasa, melainkan menapaki awal perjalanan akademik yang tidak lazim—kuliah tanpa gedung, dosen tanpa tatap muka, dan kampus tanpa pagar.
Sebanyak 205 mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) Makassar mengikuti kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) dan Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ). Digelar di Kelurahan Bombongan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, kegiatan ini menjadi titik awal perkenalan mahasiswa dengan model pembelajaran yang sepenuhnya mengandalkan kemandirian dan teknologi.
Di wilayah yang sebagian besar masih mengandalkan sinyal internet seadanya, model pembelajaran jarak jauh tentu bukan hal yang mudah. Namun, Kepala Sentra Layanan UT (SALUT) Tana Toraja–Toraja Utara, Ribka Padang, meyakini justru di situlah letak daya tahan mahasiswa akan ditempa.
“Harapan kami, mahasiswa UT dari Toraja ini akan tumbuh jadi pembelajar yang tangguh, inovatif, dan punya karakter kuat. Karena belajar di UT itu bukan sekadar menuntut ilmu, tapi membentuk mental mandiri,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak berhenti di pertemuan tatap muka. Ribka menyebut akan ada tindak lanjut melalui kelas online untuk memastikan pemahaman mahasiswa benar-benar matang.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja, Andarias Lembang. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya akses pendidikan tinggi yang fleksibel seperti UT bagi daerah seperti Toraja.
“Ini kesempatan emas bagi anak-anak kita di Toraja. Mereka bisa kuliah tanpa harus meninggalkan kampung halaman. Saya sangat mengapresiasi langkah UT Makassar hadir sampai ke sini,” kata Andarias.
Berbeda dari orientasi kampus biasa yang sarat seremoni, kegiatan ini lebih berfokus pada pelatihan keterampilan belajar mandiri. Mahasiswa dibekali strategi mengelola waktu, mengakses materi digital, dan menggunakan platform pembelajaran online yang disediakan UT.
Salah satu peserta, Maria—mahasiswa baru dari daerah pegunungan Saluputti—mengaku sempat ragu mengambil kuliah jarak jauh. “Awalnya saya pikir akan susah. Tapi setelah ikut pelatihan ini, saya jadi yakin bisa menjalaninya,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan 27 pilihan program studi yang tersedia, UT Makassar kini menjadi harapan baru bagi banyak pemuda Toraja yang ingin kuliah tanpa harus hijrah ke kota besar.*(Mg-02)






