Beranda Pendidikan SMPN 3 Darangdan Jadi Percontohan Revitalisasi Pendidikan Berbasis Swakelola di Purwakarta

SMPN 3 Darangdan Jadi Percontohan Revitalisasi Pendidikan Berbasis Swakelola di Purwakarta

22
0
Gambar: Kepala SMPN 3 Darangdan, Agus Mulyana, M.Pd., meninjau langsung progres pembangunan ruang administrasi dan ruang UKS yang merupakan bagian dari program revitalisasi pendidikan nasional berbasis swakelola Sabtu, 9 Agustus 2025 . Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat dan didampingi tenaga teknis dari UPI Bandung. Foto : Asirin.

IKNews, PURWAKARTA – SMP Negeri 3 Darangdan menjadi salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Purwakarta yang dipercaya menjalankan program revitalisasi infrastruktur pendidikan nasional sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2025.

Program yang kini dikelola langsung oleh satuan pendidikan ini membawa angin segar dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Tidak lagi bergantung pada kementerian teknis seperti PUPR, dana revitalisasi kini langsung disalurkan ke rekening sekolah dan dikelola melalui skema swakelola berbasis masyarakat.

Kepala SMPN 3 Darangdan, Agus Mulyana, M.Pd., menjelaskan bahwa mekanisme ini memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk bertindak lebih cepat dan efisien, sekaligus menjadi ajang pembelajaran tata kelola proyek yang transparan dan akuntabel.

“Swakelola bukan hal baru, tapi kini diperkuat melalui manajemen berbasis sekolah. Sekolah diberikan otoritas penuh, namun tetap harus melibatkan masyarakat serta menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas,” jelas Agus saat ditemui di lokasi proyek.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1999 dan berakreditasi A ini mendapat dua paket revitalisasi, yakni pembangunan ruang administrasi dan ruang UKS, dengan total anggaran sebesar Rp472.221.000,00.

Ketua pelaksana program, Heri Rahyono, bersama mandor pelaksana Iman Budiman, memastikan bahwa seluruh kegiatan konstruksi berjalan sesuai Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK). Mereka juga mengedepankan koordinasi aktif dengan warga sekitar demi kenyamanan dan keselamatan lingkungan selama proses pembangunan.

Agus Mulyana menambahkan bahwa pihak sekolah dan tim pelaksana sangat berhati-hati dalam pengerjaan fisik proyek demi menjaga keamanan seluruh pihak, baik siswa, guru, maupun masyarakat sekitar.

Dengan melibatkan tenaga ahli dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai pendamping teknis, program revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan fasilitas pendidikan yang aman, nyaman, dan berkualitas.*

Peliput: Asirin