
IKNews, NGANJUK β Suasana Kota Nganjuk berubah semarak saat ratusan siswa dari berbagai SD dan MI tumpah ruah memeriahkan Karnaval Budaya HUT ke-80 Republik Indonesia. Tak terkecuali SDN 2 Kramat Nganjuk, yang tampil memukau dengan mengangkat tema “Budaya Timur Indonesia”, menampilkan kekayaan adat dan pakaian tradisional dari wilayah timur Nusantara seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Karnaval yang dimulai dari Slumbung, menyusuri Jalan A. Yani hingga Alun-Alun Nganjuk, menjadi ajang unjuk kreativitas sekaligus pendidikan karakter dan budaya bagi generasi muda. Tak kurang dari 400 siswa SDN 2 Kramat ambil bagian dalam pawai ini, menampilkan atraksi, busana, serta pertunjukan mini dari wilayah timur Indonesia yang jarang ditampilkan dalam pentas sekolah dasar.
βIni bukan sekadar pawai, tapi panggung belajar bagi anak-anak mengenal keberagaman budaya bangsanya. Kami ingin menanamkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air sejak dini,β ujar salah satu guru pendamping SDN 2 Kramat.
Acara ini secara resmi diberangkatkan oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, dari Taman Nyawiji. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kebanggaannya terhadap partisipasi aktif sekolah-sekolah dalam melestarikan budaya Indonesia melalui media edukatif seperti karnaval budaya ini.
“Kita bukan hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga merayakan identitas dan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Anak-anak kita adalah penjaga warisan itu,” kata Bupati.
Total peserta pawai dibagi dalam tujuh gugus, di mana enam di antaranya berasal dari SD, dan satu dari MI. Setiap gugus menampilkan kekhasan tema tersendiri, dari pakaian adat, marching band, hingga seni pertunjukan tradisional seperti jaranan.
Bagi SDN 2 Kramat, keikutsertaan dalam karnaval ini merupakan bentuk nyata pendidikan karakter berbasis budaya. Siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga merasakan langsung semangat gotong-royong, kreativitas, dan kebhinekaan yang menjadi pondasi bangsa.*
Peliput: Roma