Ramai-ramai ke Makassar, Dua Agenda Pemkot Gorontalo Disorot: Rapat Forkopimda dan Promosi Doktor ASN

oleh -26 Dilihat
Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea bersama jajaran Forkopimda dan ASN Pemkot Gorontalo menghadiri agenda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 23 Oktober 2024. (Foto: Dok. Humas Pemkot Gorontalo)

IKNews, GORONTALO – Perjalanan rombongan Pemerintah Kota Gorontalo ke Makassar kembali memantik sorotan publik. Di tengah situasi daerah yang dihadapkan pada berbagai persoalan, mulai dari penanganan sampah, ODGJ, hingga kemiskinan, sejumlah pejabat Pemkot justru melakukan perjalanan dinas ke luar daerah dengan dua agenda utama: Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan promosi doktor salah satu ASN, Melissa Wala.

Informasi ini mencuat setelah media local mempublikasikan tulisan berjudul “Aroma Pemerintahan Bayangan di Kota Gorontalo: Diduga Permaisuri Kendalikan Kebijakan, Pejabat Ramai-Ramai Wisata Dinas ke Makassar.” Tulisan tersebut menyinggung dugaan keterlibatan figur non-struktural dalam pengambilan kebijakan di lingkup Pemkot Gorontalo.

Isu ini kemudian mengingatkan publik pada peristiwa sebelumnya, ketika Wali Kota Adhan Dambea membawa rombongan ke Surabaya pada masa efisiensi anggaran. Kala itu, perjalanan dinas tersebut sempat menuai kritik karena didominasi oleh peserta perempuan.

Selanjutnya media lain juga bahkan pernah menurunkan laporan dengan judul “Meski Efisiensi, Rombongan Wali Kota Adhan Dambea ke Surabaya Didominasi Perempuan,” disertai foto Adhan Dambea bersama tujuh perempuan yang disebut-sebut ASN Pemkot Gorontalo.

Kini, situasi serupa kembali terjadi. Berdasarkan informasi yang beredar, perjalanan ke Makassar bukan hanya untuk menghadiri rapat Forkopimda yang diikuti Wali Kota Adhan Dambea dan Wakil Wali Kota Indra Gobel, tetapi juga bertepatan dengan momen promosi doktor Melissa Wala—ASN yang menjabat sebagai Kepala Bidang di Dinas Pariwisata Kota Gorontalo.

Melissa Wala sebelumnya dikenal sebagai Kasubag Sandi di Humas dan Protokol Setda Kota Gorontalo pada masa pemerintahan Adhan Dambea – Feriyanto Mayulu. Kehadiran sejumlah pejabat dalam kegiatan akademik tersebut dinilai sebagian pihak tidak relevan dengan urgensi penyelenggaraan pemerintahan daerah, terlebih di tengah kondisi fiskal dan sosial yang sedang menantang.

Publik kini menantikan penjelasan resmi Pemkot Gorontalo terkait tujuan dan pembiayaan perjalanan dinas tersebut, termasuk sejauh mana kegiatan itu berkontribusi terhadap kinerja dan pelayanan publik di Kota Gorontalo.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.